Jakarta, Pahami.id –
Profesor Marsudi Rahyu Kisworo mengklaim melapor kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Menawan) Upaya untuk dihapus dari posisinya sebagai Kanselir Universitas Pancasila (UP) oleh Yayasan Pendidikan dan Yayasan Universitas Pancasila (YPP-UP).
Marsudi mengatakan karena partainya mempertimbangkan penghapusan prosedur dan dilakukan secara sewenang -wenang tanpa memberikan pertahanan.
“Pertama, saya akan melapor kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Republik Indonesia. Karena apa prosedurnya sewenang -wenang.
Telah diketahui, penghapusan Marsudi terkandung dalam urutan ketua wali ypp-up nomor 04/kep/ka.pemb/ypp-up/iv/2025 yang menolak Marsudi ditandatangani pada 24 April 2025.
Marsudi juga menilai bahwa penghapusan penghapusan yang tercantum dalam surat itu subyektif dan tidak dapat dibuktikan.
“Dalam surat pemecatan, karena tidak dapat dibuktikan, subyektif, saya bisa berada di pengadilan dapat bersaing dengan bukti bahwa tidak ada yang bisa dikatakan,” katanya.
Marsudi mengaku telah mengirim permintaan audiens ke Kementerian Pendidikan dan Saintek dan dijawab.
Saat ini, ia juga memberikan bukti dan dokumen untuk membuktikan penghapusannya sebagai kanselir yang tidak berdasar dan sewenang -wenang.
“Karena jika Anda pergi ke pengulas, Anda harus membawa dokumen, Anda tidak bisa Omon-omon, Pasti ada bukti yang saya bawa. Kemungkinan besar minggu depan akan ada berita baru tentang masalah ini, karena surat itu telah tiba di menteri, “katanya.
Tidak hanya itu, Marsudi juga berencana untuk mengambil langkah -langkah untuk melakukannya jika solusi melalui Kementerian Pendidikan dan Central tidak menghasilkan hasil.
“Ada dua langkah pertama untuk menjadi Ptun sipil, karena keputusan yayasan dapat dibebankan ke Ptun.
“Meskipun itu adalah langkah terakhir jika kita bisa menyelesaikannya dengan baik, menyelesaikannya dengan baik, tetapi jika tidak dapat diselesaikan, itu mungkin melalui hukum,” katanya.
Sebelumnya, Marsudi menduga pemindahan itu terkait dengan sikapnya untuk membela para korban kasus pelecehan seksual yang merusak mantan rektor Edie Toet Hendratno (ETH).
Marsudi mengklaim bahwa beberapa pejabat universitas, termasuk dia, secara aktif mengorganisasi korban, menerima tekanan dan intimidasi.
“Ini ada hubungannya dengan kasus ETH sehingga ada tekanan dan intimidasi dari beberapa petugas termasuk mereka yang telah ditolak oleh YPP-up tanpa kesalahan dan tanpa kesempatan untuk membela diri karena mereka dianggap aktif dalam mendukung para korban kasus ETH,” katanya, Senin (28/4).
Untuk informasi, Edie Toet Hendratno dilaporkan terkait dengan pelecehan seksual yang disebut SO. Laporan pertama diposting ke Polisi Metropolitan Jakarta pada 12 Januari dengan korban RZ.
Laporan kedua kemudian diposting ke Polisi Investigasi Kriminal pada 29 Januari dengan korban DF, tetapi laporan itu diajukan ke Polisi Metropolitan Jakarta.
Baru -baru ini, polisi telah meningkatkan status kasus ke tahap investigasi setelah ada unsur kriminal dalam kasus ini.
Cnnindonesia.com Belum menerima pernyataan formal dari University of Pancasila atau yayasan yang melindunginya karena alasan penghapusan Marsudi dari posisi kanselir.
Namun, mengumpulkan dari situs web resmi Universitas Pancasila, dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Hubungan Masyarakat Kampus, dilaporkan bahwa ada petugas pembukaan sementara (PJS) dari Rektor Universitas Pancasila.
Akting Kanselir Universitas Pancasila, diesini, adalah Adnan Hamid. Penunjukan kanselir akan didakwa sampai seleksi kanselir terakhir melalui mekanisme menurut undang -undang Universitas Pancasila.
“Pelantikan dilakukan sebagai akhir dari posisi kanselir sebelumnya dan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan kepemimpinan dan memastikan stabilitas operasi kampus menjelang periode transisi menuju rektor akhir,” dikutip dari sebuah artikel yang diterbitkan di situs web resmi Universitas Pancasila, Rabu (30/4).
Adnan Hamid sebelumnya menjabat sebagai ketua Senat Universitas Pancasila. Dia dikatakan dikenal sebagai akademisi senior yang memahami dinamika internal kampus.
“Penunjukan sebagai tindakan kanselir diharapkan untuk melanjutkan roda kepemimpinan dengan tanggung jawab penuh,” disebutkan dari halaman.
Dalam publikasi yang sama, ketua YPP-Up Siswono Yudho Husodo hadir di pembukaan menyatakan penghargaannya atas pengabdian kanselir sebelumnya dan harapan besar pejabat baru.
“Kami yakin bahwa Prof. Adnan dapat melakukan mandat ini dengan baik, melanjutkan kinerjanya dan meningkatkan kekurangan kinerja,” kata Siswono.
(Dis/anak -anak)