Jakarta, Pahami.id –
Kerajaan Malaysia dibatalkan membeli helikopter Amerika Black Hawk Setelah raja Malaysia, Sultan Ibrahim Ismail, mengkritik kendaraan udara.
Selat Melaporkan Komandan Militer Malaysia Jenderal Mohd Nizam Jaffar mengatakan partainya tidak membeli helikopter pesawat Sikorsky setelah Sultan Ibrahim menyebutnya “penutup terbang”.
“Kami tidak akan menyerahkan pengadaan Black Hawk dan memperhatikan kekhawatiran Sultan,” kata Nizam.
Pada 16 Agustus, Sultan Ibrahim menyatakan keprihatinannya tentang helikopter Black Hawk yang akan membeli Kementerian Pertahanan. Menurutnya, Kementerian Pertahanan harus membatalkan rencana karena helikopter sudah tua.
Sultan Ibrahim mengingatkan Kementerian Pertahanan di masa lalu ketika Malaysia membeli lusinan pesawat Land Land A-4 A-4 menyerang pesawat A-4 pada tahun 1982.
Dari 88 pesawat perang, hanya 40 unit yang diperbarui dan dioperasikan.
Menurut kantor berita yang disebutkan, Jets tidak lagi digunakan karena tingginya jumlah kecelakaan.
“Apakah kita ingin memasukkan pilot ke ‘peti mati penerbangan’?” kata Sultan Ibrahim.
Sultan Ibrahim kemudian meminta Kementerian Pertahanan untuk tidak membuang waktu membeli sesuatu yang tidak memenuhi persyaratan militer.
Dia juga meminta transparansi dalam setiap akuisisi peralatan dan senjata militer.
Pada Mei 2023, Malaysia menandatangani perjanjian untuk menyewa empat helikopter Sikorsky UH-60A dan Black Hawk dari pertahanan dan layanan Aerotree untuk RM187 juta (sekitar Rp720 miliar) selama lima tahun.
Kementerian Pertahanan Malaysia kemudian membatalkan permintaan pada November 2024 setelah Aerotree gagal menyerahkan helikopter pertama yang disepakati pada Oktober 2024.
Namun, Kementerian Pertahanan sekali lagi membuat kontrak baru, yang diterbitkan pada Agustus 2025, yang melibatkan pembelian Black Hawk.
(BLQ/DNA)