Jakarta, Pahami.id –
Malaysia akan memaksakan lima remaja yang dicurigai intimidasi untuk membunuh Zara Qairina MahathirSiswa Sekolah Menengah Religius (SMKA) di Papar, Sabah.
Jaksa Agung Malaysia Mohd Dusuki Mokhtar mengatakan lima anak di bawah umur akan didakwa besok, Rabu (8/18).
Dusuki mengatakan remaja itu akan dibawa ke pengadilan anak -anak Kota Kinabalu.
“Mereka yang akan didakwa di bawah usia 18 tahun,” katanya, mengutip Selat, Selasa (8/19).
Dusuki mengatakan remaja UTU akan didakwa berdasarkan Pasal 507C (1) KUHP Malaysia, terkait dengan pelanggaran menggunakan atau membuat kata -kata atau komunikasi yang mengancam, keras atau dihina.
Sebelumnya, Kamar Jaksa Agung (AGC) telah meninjau dokumen investigasi untuk kematian Zara Mahathir merujuk pada polisi. Polisi juga telah melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab kematian Zara.
Setelah itu, AGC memutuskan untuk memakai beberapa pemain berdasarkan bukti.
Keputusan untuk memaksakan 5 pelaku intimidasi tidak akan mempengaruhi penyelidikan polisi yang sedang berlangsung dan proses pemeriksaan yang akan dilakukan di pengadilan.
The 13 -Year -Lold meninggal di Rumah Sakit Queen Elizabeth pada 17 Juli, setelah ditemukan pingsan di parit dekat asrama sekolah sehari sebelumnya.
Dalam masyarakat Malaysia, kematian Zara sedang diperhatikan. Banyak yang curiga dia meninggal karena intimidasi.
Laporan awal mengatakan Zara jatuh dari lantai tiga asrama. Namun, orang percaya dia menderita anak -anak yang tinggi.
Kecurigaan intimidasi meningkat ketika telepon Zara dan rekaman telepon ibunya diturunkan. Pada waktu itu, remaja itu mengeluh kepada seorang ibu tentang beberapa siswa senior di sekolah yang tidak puas dan sering mengganggunya.
Publik juga curiga setelah mayat Zara dimakamkan tanpa pemeriksaan lebih lanjut seperti otopsi atau otopsi.
Keluarga itu kemudian meminta kuburan untuk dihancurkan dan otopsi.
(ISA/RDS)