Berita Lapangan Kerja Baru dari Investasi Naik, Harus Dilanjutkan

by


Jakarta, Pahami.id

Pertumbuhan investasi Indonesia pada kuartal pertama 2025 dari 15,9% berhasil mempromosikan 594.104 penyerapan, naik 8,5% dari tahun sebelumnya. Pencapaian ini penting karena dicapai di tengah ketidakpastian global seperti perlambatan ekonomi dan perang tarif.

Ekonom Trimsang Securities, Fakhrul Fulvian, menghargai pencapaian ini. Menurutnya, penciptaan lapangan kerja adalah tujuan terpenting dari investasi.

“Jumlah penyerapan tenaga kerja karena peningkatan investasi itu baik, tetapi menurut saya itu masih dapat ditingkatkan,” katanya kepada CNNindonesia.com pada hari Jumat (2/5).


Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pemerintah telah mulai menunjukkan hasil positif dari kerja keras sejauh ini. Tidak mudah bagi negara dalam keadaan global yang penuh dengan tantangan untuk mencatat peningkatan investasi dan pekerjaan pada saat yang sama.

Selain itu, distribusi investasi sekarang didistribusikan secara merata. Area di luar Java mencatat sumbangan Rp 235,9 triliun atau 51% dari total investasi, melebihi Java yang berkontribusi Rp 229,3 triliun.

Ini adalah sinyal positif bahwa pembangunan telah mulai bergerak menuju kesetaraan, membuka lebih banyak peluang kerja dan ekonomi baru di area yang sebelumnya kurang disentuh.

Meskipun pencapaian ini harus dihargai, Fakhrul mengingatkan pemerintah untuk memastikan bahwa investasi itu benar untuk menyerap pekerja lokal.

“Jika investasi harus membawa tenaga kerja dari negara lain, itu tidak akan berguna,” katanya.

Di masa depan, ia menyarankan agar pemerintah lebih memperhatikan industri tenaga kerja seperti tekstil dan makanan, yang dapat menyerap sejumlah besar tenaga kerja.

Salah satunya adalah sektor industri yang sekarang mengalami keunggulan pasokan di pasar domestik, seperti semen, tekstil, untuk ayam. Pemerintah diperkirakan akan meningkatkan kekuatan pembelian sehingga sektor ini dapat kembali.

“Kita harus mengumpulkan banyak industri, industri yang menjangkau lebih banyak orang, industri semacam itu dapat mencapai masyarakat yang lebih luas. Target utama investasi harus tetap dalam penciptaan lapangan kerja inklusif,” katanya.

Secara keseluruhan, pertumbuhan investasi dan peningkatan dalam pekerjaan menunjukkan bahwa Yayasan Ekonomi Indonesia sedang diperkuat. Dengan terus mempertahankan arah dan kualitas investasi, serta memastikan manfaat menyentuh komunitas yang lebih luas, Indonesia dapat bergerak lebih kuat di tengah tantangan global.

(Rir)