Jakarta, Pahami.id —
Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Iran akan tetap berpegang pada rencana serangannya Israel padahal banyak yang mencegah dan menghalanginya.
Iran berencana menyerang Israel untuk membalas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.
“Menurut Al-Quran, kemunduran non-taktis di bidang apa pun, baik militer atau politik, publisitas dan ekonomi, akan diikuti oleh murka ilahi,” kata Khamenei kepada sekelompok pejabat dan tokoh agama, seperti dikutip Al Jazeera.
Ia kemudian menyinggung perang psikologis yang dilakukan musuh, dalam hal ini Barat dan Israel.
Sejak kemenangan revolusi Iran pada tahun 1979, kata Khamenei, musuh telah mengatakan kepada negaranya, melalui berbagai cara, untuk takut terhadap Amerika Serikat, Inggris dan Israel.
“Tujuan musuh menciptakan perang psikologis di bidang militer adalah untuk menciptakan ketakutan dan kemunduran,” tambahnya.
Setelah Haniyeh terbunuh, Iran menuduh Israel sebagai dalang dan bersumpah akan menghukum rezim Zionis.
Awal pekan ini, intelijen AS menduga Iran akan menyerang Israel minggu ini. Namun hingga saat ini belum terjadi penyerangan dan belum ada pihak yang memberikan penjelasan kapan akan terjadi.
Duta Besar Iran untuk Rusia, Kazem Jalali, belum bisa memastikan kapan serangan itu akan dilancarkan terhadap Israel.
“Akan ada tanggapan, tapi kami belum tahu kapan tepatnya,” kata Jalali dikutip Mehr News.
Jalali juga menegaskan, dalam keadaan apa pun Iran siap menghadapi agresi apa pun.
Komentar Khamenei dan Jalali muncul ketika Presiden AS Joe Biden mengatakan Iran tidak akan menyerang Israel jika gencatan senjata disepakati.
Baru-baru ini, Timur Tengah berada di ambang perang setelah Haniyeh diduga dibunuh oleh Israel.
(isa/dna)