Berita Korut Olok-olok Presiden Yoon Bikin Kacau Korsel Imbas Darurat Militer

by


Jakarta, Pahami.id

Korea Utara menyoroti kemarahan masyarakat terhadap Korea Selatan yang terus bangkit melawan Presiden Yoon Suk Yeol yang “secara mengejutkan” secara sepihak memberlakukan darurat militer pada tanggal 3 Desember.

media pemerintah Korea Utara, KCNADiberitakan pada Kamis (12/12) bahwa kemarahan masyarakat Korea Selatan terhadap Yoon semakin hari semakin meningkat. Kemarahan ini bahkan menjalar ke partai berkuasa, Partai Kekuatan Rakyat (PPP).


“Seruan agar boneka Yoon Suk Yeol didakwa semakin hari semakin meningkat di tengah meningkatnya gejolak politik (Korea Selatan),” tulisnya. KCNAseperti yang dikutip Reuters.

“Konfrontasi antara partai berkuasa dan partai oposisi (juga) semakin mendalam,” tambahnya KCNA.

Inilah sorotan terbaru media Korea Utara terhadap Korea Selatan setelah Seoul dilanda gejolak akibat status darurat militer yang diumumkan secara tiba-tiba dan sepihak oleh Yoon pada 3 Desember lalu.

Korea Utara biasanya cepat mengomentari kebijakan luar negeri dan tindakan militer Seoul jika dirasa telah memprovokasi mereka.

Meskipun demikian, Pyongyang tetap bungkam selama beberapa hari mengenai deklarasi darurat militer yang dilakukan Yoon. Bahkan, Yoon menyebut Korea Utara sebagai alasan diberlakukannya darurat militer, meski itu hanya sekedar alasan.

Pada Rabu (11/12), surat kabar negara Rodong Sinmun akhirnya angkat bicara. Dalam artikel di halaman keenamnya, Rodong Sinmun memberitakan kekacauan di Korea Selatan akibat status darurat militer Yoon yang tiba-tiba.

Keputusan mengejutkan Yon Suk Yeol yang mengarahkan senjata fasis dan bayonetnya kepada rakyatnya sendiri telah membuat negara boneka Korea Selatan berada dalam kekacauan, demikian bunyi artikel Rodong Sinmun, seperti dikutip Waktu New York.

Dalam laporan tersebut, Korea Utara juga mengutip komentar para pengamat yang menggambarkan tindakan darurat militer yang dilakukan Yoon sebagai bentuk keputusasaan presiden.

“Para komentator menyebut deklarasi darurat militer yang dilakukan Yoon secara tiba-tiba merupakan tindakan putus asa, dengan kemungkinan karir politik Yoon Suk Yeol bisa berakhir lebih awal dari yang diperkirakan,” demikian laporan media Korea Utara.

Rektor University of North Korean Studies di Seoul, Yang Moo Jin menilai diamnya Korea Utara terkait darurat militer di Korea Selatan mungkin karena Korea Utara diawasi dunia menyusul pengerahan pasukannya ke Rusia.

“Korea Utara mungkin mewaspadai bagaimana hal ini dapat berdampak pada militer mereka, terutama karena banyak pasukan Korea Utara yang saat ini dikerahkan ke Rusia,” katanya. AFP.

(blq/rds)