Jakarta, Pahami.id –
Komisaris Komposer Choirul Anam mengklaim memiliki informasi tentang diplomat untuk Kementerian Luar Negeri (Kementerian Luar Negeri) Arya Daru Persiunan Alias ADP (39) sebelum ditemukan mati.
“Apa yang kami dapatkan (dari keluarga) adalah struktur cerita, tidak hanya pada hari tetapi sebelum hari, yang baru menyertakan item tidak hanya dalam D -Day, setelah D -Today kita bisa,” kata Anam kepada wartawan pada hari Selasa (7/22).
Anam mengatakan dia telah mengkonfirmasi komunikasi pembantu rumah tangga dan istri korban.
Diketahui bahwa istri korban telah berulang kali menghubungi pelayan untuk memeriksa kondisi korban sebelum ditemukan mati.
“Salah satu yang paling penting dikonfirmasi Ada komunikasi antara istri dan asrama, menit dalam menit, komunikasi antara pelayan dan istri kami bisa menjadi detail per detail, kami mendapatkan beberapa menit, apa pun yang dia katakan dan kami tahu konteksnya, “katanya.
Pengungkapan Kasus Menunggu Hasil Otopsi
Anam mengatakan polisi hanya menunggu keputusan otopsi untuk mengungkapkan kasus kematian ADP.
Menurut Anam, polisi telah menjelaskan proses penyelidikan yang telah dilakukan hingga hari ini. Termasuk, bukti yang disita oleh pihak berwenang.
“Kami mendeteksi contoh CCTV di asrama, karena apa yang tersebar di publik hanyalah bagian dari kegiatan ini, kami memeriksa apakah itu, sepertinya, itu tidak lengkap meskipun CCTV ditarik selama beberapa hari oleh polisi metro,” kata Anam.
Pada bukti CCTV, kata Anam, juga menunjukkan bagaimana aktivitas korban suatu hari ditemukan mati.
“Aktivitas almarhum, di pagi hari, pada hari ke -7, pada tanggal 7 untuk bekerja sampai mereka memasuki pondok, kami dijelaskan secara rinci dengan bukti digital yang sangat rapi dan terperinci, pada titik ini, pada titik ini, kami diberi akses yang sangat baik,” katanya.
Anam mengirimkan, dalam proses penyelidikan, polisi tidak hanya melakukan ujian di wisma dan kamar. Namun, juga di beberapa lokasi lain.
“Spektrum tempat yang terdeteksi bukan hanya tempat kejadian kejahatan, rumah kos, tetapi ada beberapa tempat dan kami memiliki penjelasan lengkap.
Anam mengungkapkan bahwa polisi juga meluncurkan kantong plastik hitam yang diketahui telah dibawa dan diduga dihapus oleh korban pada malam sebelum ditemukan tewas.
“Apa pun isi konten, kami telah menunjukkan sesuatu, bagaimana mereka membukanya, bagaimana prosedur perawatan, karena merupakan bagian dari item, bukti, prosedur juga ditampilkan.
Tidak hanya itu, kata Anam, polisi juga menjelaskan bukti rekaman saluran kuning yang tertutup atau dibungkus di kepala korban.
“Seperti apa posisi rekaman itu, jadi alat lain atau barang -barang lain yang terkait dengan insiden itu jauh lebih lengkap,” katanya.
Atas dasar itu, Anam mengatakan pengungkapan kematian Kementerian Luar Negeri hanya menunggu keputusan otopsi forensik.
“Kami hanya melihat otopsi ini, sebenarnya ada otopsi, ada otopsi standar yang biasanya kami lihat.
Kementerian Luar Negeri Indonesia diplomat ahli, Arya Daru Pangkuni ADP (39) ditemukan tewas dengan wajah atau selotip yang terpisah di sebuah rumah asrama di Jalan Gondangdia Small, Menteng, Jakarta Tengah, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 Wib.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda -tanda kekerasan di tubuh korban. Selain itu, polisi juga mengatakan bahwa para korban juga hilang.
Polisi juga tidak menemukan tanda -tanda pembunuhan dalam kasus ini. Menurut pernyataan istri, korban diketahui memiliki riwayat gerd dan kolesterol.
Namun, untuk kepastian yang terkait dengan penyebab kematian, masih menunggu otopsi. Termasuk, hasil pemeriksaan histopatologis dan toksik.
(Dis/isn)