Jakarta, Pahami.id –
Presiden Prancis Emmanuel Macron menuntut pengaruh (Influencer) Sayap kanan, Candace Owens, yang menuduh istrinya, Brigitte (52), seks pria.
Klaim diajukan ke pengadilan di Delaware, AS (AS). Dalam klaimnya, Macron mengatakan Owens telah meluncurkan ‘kampanye penghinaan global’ yang penuh kebohongan dan “gangguan tanpa akhir” untuk mempromosikan Samanar (siniar) Miliknya dan mengembangkan penggemar ‘gila’.
Macron mengatakan nama Jean-Michel Trognneux, diduga nama kelahiran Brigitte adalah nama asli istrinya.
“Setiap kali keluarga Macron meninggalkan rumah mereka, mereka melakukannya mengetahui bahwa banyak orang telah mendengar, dan banyak yang percaya, kebohongan ini,” Macron mengklaim pengakuan dikutip ReutersRabu (7/23).
“Ini invasif, tidak manusiawi, dan sangat tidak adil,” katanya.
Tidak ada pernyataan resmi dari kantor Presiden Prancis tentang klaim Macron yang menentang Influencer Itu. Selain itu, Owens tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui E -Mel.
Klaim yang berisi 22 poin klaim ini menuntut kompensasi dan penalti yang tidak disebutkan namanya.
Diluncurkan dari ReutersIni adalah kasus langka para pemimpin nasional di dunia yang menggugat fitnah.
Presiden AS Donald Trump telah mengajukan sejumlah tuntutan hukum yang memfitnah, termasuk penerbit Wall Street Journal minggu lalu.
Untuk memenangkan kasus pencemaran nama baik di Amerika Serikat, tokoh -tokoh publik seperti Macron dan Trump harus menunjukkan bahwa terdakwa terlibat dalam ‘niat jahat’, yang berarti mereka tahu bahwa apa yang mereka posting adalah palsu atau mengabaikan kebenaran dengan cara yang ceroboh.
(Reuters/Kid)
