Jakarta, Pahami.id —
Raja Yordania Abdullah II terlibat langsung dalam pesawat militer untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Semenanjung Gaza melalui udara.
Ini merupakan aksi kemanusiaan kedua yang dilakukan Raja Abdullah II. Sebelumnya, ia juga ikut serta dalam operasi pengiriman bantuan ke Gaza pada 11 Februari.
“Enam pesawat C130, termasuk tiga dari Angkatan Udara Kerajaan Yordania dan tiga dari UEA, Mesir, dan Prancis, lepas landas dari ibu kota Amman sebagai bagian dari operasi bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Gaza,” kata militer Yordania. mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Salah satu pesawat dialokasikan ke rumah sakit lapangan Yordania di selatan Jalur Gaza, yang mengalami kekurangan pasokan besar,” lanjut pernyataan itu, seperti dilansir Agensi Anadolu.
Paket pangan siap didistribusikan ke beberapa lokasi di sepanjang pantai tempat warga Gaza dievakuasi.
Dalam penyaluran bantuan, Raja Abdullah II menegaskan bahwa pengiriman bantuan ke Gaza harus digandakan untuk menghindari situasi di Gaza menjadi lebih buruk.
Berbicara kepada kepala USAID Samantha Power, raja mengatakan komunitas internasional harus memberikan tekanan lebih besar pada Israel untuk memfasilitasi pengiriman makanan ke Gaza.
Dalam hal ini, Yordania mendesak negara-negara Barat untuk melobi Israel untuk meningkatkan bantuan melalui Kerem Shalom di perbatasan Mesir, Israel dan Gaza, selain di penyeberangan Rafah.
“Raja menekankan perlunya membuka penyeberangan darat dan memperluas pengiriman udara untuk membantu masyarakat Gaza, khususnya di Gaza utara,” kata Yang Mulia, seperti diungkapkan oleh Power, menurut laporan tersebut. Reuters.
Yordania telah ditunjuk oleh PBB dan donor Barat sebagai pusat regional pasokan kemanusiaan ke Gaza.
Sebelumnya, bantuan berupa obat-obatan dan bantuan kemanusiaan juga dikirimkan ke rumah sakit milik tentara Yordania di Gaza, melalui airdrop.
Aliran bantuan ke Gaza dari Mesir telah menurun drastis dalam beberapa pekan terakhir. Namun Israel mengatakan pihaknya tidak menghalangi bantuan dan menyalahkan PBB dan Palestina atas keterlambatan tersebut.
Awal pekan ini, PBB mengonfirmasi bahwa lebih dari 500.000 orang di Gaza berisiko mengalami kelaparan parah akibat krisis bantuan di tengah serbuan Israel yang sedang berlangsung.
(Dna)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);