Jakarta, Pahami.id —
Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat Anggota Parlemen Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Muzani menegaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina di hadapan perwakilan Amerika Serikat yang kerap memveto resolusi terkait Jalur Gaza.
Dalam pidatonya di Gedung DPR/MPR RI, Minggu (20/10), Muzani menyampaikan bahwa permasalahan Palestina merupakan situasi global yang semakin kompleks. Ia menegaskan, Indonesia selalu dan akan terus mengedepankan permasalahan Palestina hingga kawasan tersebut mencapai kemerdekaan.
“Dalam hubungan internasional, situasi global yang semakin kompleks, salah satu persoalan yang patut mendapat perhatian adalah perjuangan bangsa Palestina untuk memperoleh kemerdekaan dan hak-hak dasarnya. Kita tahu bersama bahwa Palestina bukan hanya persoalan regional namun juga persoalan kemanusiaan. Perlu perhatian dan dukungan kita semua,” kata Muzani.
Ia menegaskan, Indonesia mempunyai tanggung jawab moral untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.
“Melalui diplomasi aktif, kita dapat memberikan suara kepada mereka yang terpinggirkan dan mendorong komunitas internasional untuk bersatu mendukung hak-hak rakyat Palestina,” lanjut Muzani.
Dalam pidatonya yang juga disampaikan di hadapan Presiden Prabowo Subianto, Muzani meminta kepada Prabowo agar pemerintahan selanjutnya dapat melanjutkan perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.
“Kepada Presiden Prabowo Subianto, melalui mimbar mulia ini, kami dapat melanjutkan komitmen perjuangan ini untuk menjadikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari kebijakan luar negeri kami,” ujarnya.
Pidato Muzani disambut tepuk tangan meriah. Bahkan sebagian besar hadirin berdiri dan menyerukan dukungan kuat untuk Palestina.
Seruan “Bebaskan Palestina!” terdengar bergema keras di ruang parlemen.
Dalam kesempatan itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield hadir dan mendengarkan.
Thomas-Greenfield merupakan perwakilan AS yang kerap memveto resolusi PBB di Jalur Gaza.
Beberapa resolusi yang diveto antara lain mengutuk agresi brutal Israel di Gaza, menyerukan gencatan senjata, dan jaminan bahwa bantuan kemanusiaan dapat menjangkau warga Palestina di Gaza dengan aman.
Thomas-Greenfield selalu menyuarakan dukungannya terhadap Israel. Ia menilai invasi tentara Israel di Gaza merupakan bentuk pertahanan diri terhadap serangan kelompok milisi Hamas pada 7 Oktober 2023.
(blq/asa)