Berita Kenapa Ribuan Warga Palestina Ditahan di Penjara Israel?

by
Jakarta, Pahami.id

Hampir tujuh minggu perang Gaza, Israel dan milisi Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari dengan imbalan pembebasan 50 sandera di Gaza dan 150 tahanan Palestina dari penjara Israel.

Menyusul kesepakatan tersebut, pemerintah Israel pada Rabu (22/11) mengeluarkan daftar 300 tahanan Palestina yang akan dibebaskan dalam pertukaran tahanan dua tahap dengan Hamas.

Daftar tersebut mencakup usia dan tuduhan terhadap ratusan tahanan Palestina di penjara Israel, seperti pelemparan batu dan “membahayakan keamanan nasional.”


Warga Palestina yang ditangkap juga dituduh mendukung organisasi teroris ilegal, memiliki senjata ilegal, penghasutan, dan percobaan pembunuhan.

Beberapa tahanan lainnya terdaftar sebagai anggota Hamas dan kelompok milisi Islam lainnya, namun sebagian besar tahanan ini bukan anggota terdaftar dari organisasi mana pun.

Laporan dari CNNsebagian besar tahanan Palestina yang memenuhi syarat untuk dibebaskan dalam kesepakatan Israel-Hamas adalah laki-laki berusia antara 14-18 tahun, dan sekitar 33 adalah perempuan.

Ketua Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina, Qadura Fares mengatakan, saat ini ada sekitar 8.300 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Fares mengatakan lebih dari 3.000 tahanan ditangkap dengan dalih “penahanan administratif”, artinya mereka ditahan tanpa mengetahui dakwaan yang jelas dan proses hukum yang sedang berjalan.

PBB sebelumnya melaporkan bahwa satu juta warga Palestina telah ditangkap sejak Israel menduduki Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Tepi Barat pada tahun 1967.

Satu dari setiap lima warga Palestina telah ditangkap dan didakwa di bawah komando 1.600 tentara, yang mengendalikan setiap aspek kehidupan warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan militer Israel.

Menurut laporan Al Jazeerasekarang ada 19 penjara di Israel dan satu di Tepi Barat, untuk memenjarakan tahanan Palestina.

“Ini ilegal dan kejam. Akibatnya, orang-orang yang dipenjara dan orang-orang yang mereka cintai seringkali tidak dapat bertemu dengan mereka selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun,” kata laporan Amnesty International.

Meskipun Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata, namun waktu eksekusi dan pembebasan sandera tidak jelas dan bahkan terancam tertunda.

Media lokal Israel mengatakan masih ada beberapa perubahan akhir yang harus diselesaikan, dan beberapa pihak belum menandatangani perjanjian formal.

Sementara itu, media penyiaran publik Israel, Kan, mengutip pernyataan seorang pejabat Israel yang menyebutkan adanya penundaan selama 24 jam karena perjanjian tersebut belum ditandatangani oleh Hamas dan Qatar sebagai mediator.

(dna/bac)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);