Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Indonesia Republik Indonesia Indonesia (Kementerian Luar Negeri) berhasil mengembalikan 13 orang Indonesia (Warga negara Indonesia) Efek konflik Suriah.
“Pemerintah Republik Indonesia kembali mentransfer 13 orang Indonesia (Indonesia) yang terkena dampak konflik di Suriah, Kementerian Luar Negeri pada hari Jumat (21/2).
Mereka kemudian menyatakan, “Transfer adalah gelombang ketujuh dari sirkuit gelombang transfer sebelumnya.”
Mereka adalah pekerja asing dari beberapa wilayah di Indonesia. Warga negara Indonesia yang baru dipindahkan berasal dari Banten, 7 orang dari Jawa Barat, 1 dari Lampung, dan 4 orang dari Nusa Tenggara Barat.
Warga Indonesia tiba di Indonesia dengan hari yang aman. Transfer dilakukan dengan penerbangan dari Damaskus, Suriah ke Indonesia.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menanam 17 orang Indonesia dalam transfer gelombang keenam pada 14 Januari 2025. Oleh karena itu, jumlah orang Indonesia berhasil pada 200 orang.
Suriah mengalami transfer kekuasaan setelah milisi milisi Tahrir al Sham (HTS) berhasil mengendalikan Damaskus pada 8 Desember.
HTS kemudian menyatakan jatuhnya rezim Bashar al Assad. Pada saat ini, ia dan keluarganya berada di Rusia.
Setelah berhasil merebut Suriah, mereka membentuk pemerintahan sementara dengan menunjuk beberapa pejabat untuk posisi strategis termasuk PM yang ditempati dari kelompok HTS.
Dalam hal ini, Kedutaan Besar Indonesia di Damaskus sebelumnya menetapkan status Peringatan I untuk seluruh wilayah Suriah pada 7 Desember 2024 dan merangkum langkah -langkah untuk melindungi masyarakat Indonesia.
Kementerian Luar Negeri terus mendesak orang Indonesia untuk memperhatikan pengembangan situasi keamanan di Suriah, meningkatkan kesadaran, menghindari lokasi dan orang -orang yang terpapar, meminimalkan gerakan yang tidak perlu, dan menciptakan komunikasi yang erat dengan kedutaan Indonesia di Damaskus dan di antara orang Indonesia.
(Isa/DNA)