Jakarta, Pahami.id –
Kepala Inspektorat Kementerian Kesehatan menerima 2.621 laporan tentang peserta dalam Program Pendidikan Dokter (PPD). Tiga dari mereka terkait dengan tuduhan gangguan oleh ppd.
“Kami di Inspektorat Umum Kementerian Kesehatan sejak tahun lalu telah membuka akses ke laporan pelaporan, dan pada 30 Maret, kami telah menerima 2.621 laporan,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan Murti Utami pada konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta pada hari Senin (21/4).
Dia menjelaskan bahwa ribuan laporan dimasukkan dalam kategori gangguan 620 laporan.
“Khususnya pemerkosaan tidak ada, tetapi ada laporan pelecehan seksual dari peserta PPD. Ada 3 laporan yang telah dimasukkan dan kami telah mengikuti,” kata Murti.
Sementara itu, dari 620 laporan gangguan masuk, adegan kriminal atau lokus berada di Laporan Vertikal Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan. Sementara di luar rumah sakit ada 257 laporan.
“257 ini biasanya bekerja dengan Ny. Inspektur Jenderal Kementerian Sosial untuk Locus-Local di mana,” kata Murti.
Dari laporan yang diikuti, ada proposal untuk menghentikan program studi di tiga tempat, yaitu Rumah Sakit Kariyadi Semarang, Rumah Sakit Kandaou Manado dan RSHS Bandung.
“Ada tiga kami telah berhenti dan sampai sekarang kami terus menilai.
“Kami akan memantau rencana tindakan ini, kami akan mengevaluasi dengan Ms. Catarina, ibu dari Saintek’s Itjen,” katanya.
(Ryn/tsa)