Jakarta, Pahami.id —
Kementerian Kesehatan Semenanjung Gaza Palestina menyatakan bahwa pasien dan korban luka harus dipindahkan dari RS Kamal Adwan ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara tadi malam berada dalam “situasi yang sangat mengkhawatirkan dan sulit.”
Pemindahan paksa pasien dan tenaga medis ini dilakukan karena Israel terus menembaki dan membakar RS Kamal Adwan pada Jumat (27/12). Serangan Israel ini menewaskan lima tenaga medis yang dikabarkan tewas karena dibakar hidup-hidup.
Dalam keterangannya pada Sabtu (28/12), kementerian juga mengungkapkan bahwa infrastruktur rumah sakit Indonesia sebenarnya telah hancur dan rusak akibat serangan militer Israel sebelum pasien dipindahkan.
“Kami meminta seluruh institusi dan pihak terkait untuk segera mencari solusi bagi pasien luka dan korban yang saat ini berada di RS Indonesia,” kata kementerian itu. Al Jazeera.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyuarakan kecaman luas atas serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di media sosial Jumat malam, WHO menuduh Israel “secara sistematis” menghancurkan sistem kesehatan di Gaza, yang mengakibatkan puluhan ribu warga Palestina menghadapi “hukuman mati.”
Badan PBB tersebut menyatakan keprihatinan mendalam terhadap keselamatan 60 petugas kesehatan dan 25 pasien dalam kondisi kritis, termasuk mereka yang bergantung pada ventilator, yang masih berada di rumah sakit.
WHO juga menyoroti penderitaan para tenaga kesehatan dan pasien dalam kondisi sedang hingga parah yang harus dipindahkan ke rumah sakit di Indonesia yang tidak berfungsi maksimal.
“Serangan terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan ini menyusul semakin ketatnya pembatasan akses bagi WHO dan mitranya, serta serangan berulang di dalam atau sekitar fasilitas tersebut sejak awal Oktober,” kata pernyataan itu.
“Permusuhan dan serangan seperti ini melemahkan semua upaya dan dukungan kami untuk menjaga agar fasilitas-fasilitas ini tetap berfungsi seminimal mungkin. Kengerian ini harus segera dihentikan, dan layanan kesehatan harus dilindungi. Hentikan tembakan sekarang!” baca pernyataan WHO.
(rds)