Jakarta, Pahami.id —
Kementerian Kesehatan di Gaza dikendalikan Hamas tercatat sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Al Mawasi pada Senin (9/9).
Jumlah korban tewas tersebut lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang dilaporkan Badan Pertahanan Sipil yang berjumlah 40 orang.
“Sembilan belas orang syahid dibawa ke rumah sakit…sementara lebih dari 60 orang terluka, beberapa di antaranya serius,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip. AFP.
Jumlah korban kemungkinan akan lebih banyak karena sebagian masih tertimbun reruntuhan.
Ketika ditanya oleh AFP tentang perbedaan jumlah korban yang dicatat oleh kedua lembaga tersebut, juru bicara Badan Pertahanan Sipil Mahmud Bassal mengatakan, “Kami tidak dapat meragukan laporan kementerian kesehatan.”
“Kalau katanya 19, berarti 19 syahid,” tambah Bassal.
Militer Israel mengkonfirmasi serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan pusat komando Hamas di dalam zona aman yang dibuat untuk pengungsi Palestina di Khan Younis.
“Organisasi teroris di Jalur Gaza terus secara sistematis menyalahgunakan infrastruktur sipil dan kemanusiaan, termasuk zona kemanusiaan yang ditunjuk, untuk melakukan aktivitas teroris terhadap negara Israel dan IDF,” demikian bunyi pernyataan militer Israel seperti dikutip AFP.
Namun, Israel mempertanyakan laporan Badan Pertahanan Sipil mengenai jumlah korban tewas akibat serangan tersebut. Menurut Israel, angka tersebut “tidak sesuai dengan informasi yang dimiliki oleh IDF (tentara Israel), amunisi yang digunakan dan keakuratan serangan”.
Dalam pernyataannya, tentara Israel juga menyebutkan beberapa militan Palestina yang dikatakan tewas dalam serangan itu, dan menggambarkan mereka “terlibat langsung dalam pembantaian 7 Oktober”.
Serangan udara Israel terjadi di dekat rumah sakit lapangan yang dikelola oleh badan amal Inggris UK-Med, di pintu masuk Al Mawasi.
Serangan itu terjadi ketika tentara Israel menetapkan daerah Al Mawasi sebagai “zona aman” selama invasi brutalnya di Jalur Gaza, terutama kota-kota terdekat Rafah dan Khan Younis.
Sejak saat itu, kawasan pantai Al Mawasi dipenuhi tenda-tenda warga Palestina yang mengungsi dari rumahnya di beberapa wilayah Gaza untuk berlindung dari agresi Israel.
Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza menggambarkan serangan itu sebagai “salah satu pembantaian paling brutal” dalam invasi brutal Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Hingga saat ini, invasi brutal Israel telah menewaskan 50.988 orang dan melukai 94.825 lainnya di Gaza.
(fr)