Jakarta, Pahami.id –
Kepala Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa penyelidik investigasi kejahatan polisi masih menunggu hasil tes laboratorium dalam kasus yang dikatakan nasi campuran.
Dia mengatakan di masa lalu, itu masih bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementerian Pertanian). Dia mengatakan memeriksa sampel lab masih berlangsung.
“Kami bekerja dengan Kementerian Pertanian untuk menyelidiki laboratorium, kemajuan masih berlangsung,” katanya kepada wartawan di Mako Brimob Poli, Depok, Kamis (7/17).
Dalam hal ini, Sigit mengatakan ada setidaknya 25 produsen dan distributor beras yang diperiksa. Sebaliknya, ia menjelaskan bahwa keputusan laboratorium diperlukan oleh penyelidik untuk memastikan pelanggaran dilakukan.
“Kategori pencampuran sementara dan kemudian ada juga bobot di bawah semua ketentuan Daftar Di kemasannya, “katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengatakan produksi stasiun makanan Pt Tjipinang Jaya diproduksi di pasar dengan merek -merek seperti Alfamidi Setra Pulen dan Setra Ramos Premium Rice tidak memenuhi kualitas kualitas beras premium.
Ini diketahui setelah tes laboratorium di lima lokasi yang berbeda. Kepala Kementerian Komunikasi Pertanian dan Layanan Informasi Moch Arief Cahyono mengatakan temuan itu juga menunjukkan bahwa produk tersebut dijual di HET, yang berpotensi membahayakan konsumen.
Arief menyarankan bahwa mereka yang membutuhkan data uji laboratorium untuk menghubungi Satuan Tugas Makanan Polisi Nasional yang sedang mengeksplorasi kasus ini.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan ada 212 merek beras yang dikatakan sebagai akibat polusi antara beras medium dan premium.
Dia menyatakan bahwa dia tidak akan mentolerir praktik penipuan, dan menekankan bahwa produksi dan stok nasional saat ini adalah banyak keadaan, jadi tidak ada alasan untuk harga di HET.
(TFQ/ISN)