Jakarta, Pahami.id —
Kantor Presiden Korea Selatan membantah tuduhan Presiden Yoon Suk Yeol lolos dari upaya penangkapan oleh tim investigasi, di tengah tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Pejabat kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan Yoon masih berada di tempat yang sama.
“[Saya] dengar presiden masih di rumah dinasnya,” ujarnya kepada Yonhap tanpa merinci lebih lanjut, Rabu (8/1).
Polisi Korea Selatan sebelumnya mengatakan mereka tidak dapat menemukan Yoon.
“Kami tidak dapat mengungkapkan secara spesifik lokasi Presiden Yoon,” kata seorang pejabat polisi kepada kantor berita Yonhap.
“Kami terus melacak lokasinya,” imbuhnya.
Yoon terlihat di tengah rumor bahwa dia mungkin telah meninggalkan kediamannya, saat ditahan untuk penyelidikan atas deklarasi darurat militer pada 3 Desember.
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Senior (CIO) dan tim investigasi gabungan siap menangkap Yoon lagi setelah menerima perpanjangan surat perintah penangkapan.
Pekan lalu, CIO mencoba menjemput Yoon secara paksa di kediamannya. Namun gagal karena dihadang pendukung, tim pengamanan presiden (Paspampres), dan tim kuasa hukum presiden.
Tim hukum Yoon berpendapat bahwa CIO tidak mempunyai hak untuk melakukan penyelidikan dan menganggap surat perintah penangkapan tersebut inkonstitusional.
CIO membantah tuduhan tersebut. Mereka menilai surat perintah tersebut sah karena dikeluarkan oleh pengadilan.
CIO juga menjalankan tugas sesuai kewenangannya, salah satunya adalah menyelidiki kasus pemberontakan terhadap presiden atau keluarganya.
(isa/dna)