Berita Jika AS Mau Setop Perang, Perdamaian Bisa Tercapai

by
Berita Jika AS Mau Setop Perang, Perdamaian Bisa Tercapai


Jakarta, Pahami.id

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 di Indonesia Yusuf Kalla (JK) mengajak dunia internasional termasuk Amerika Serikat Berani menghentikan perang dan membangun perdamaian global.

Seruan itu disampaikan JK saat berpidato pada Pertemuan Internasional untuk Perdamaian di Roma, Italia, yang digelar pada 26-28 Oktober. Ia menyoroti besarnya peran Amerika Serikat dalam menentukan arah perdamaian di Timur Tengah.

“Saya selalu bilang, hanya keberanian politik yang bisa menghentikan perang. Kalau Amerika benar-benar ingin menghentikan perang, maka perdamaian bisa tercapai,” kata JK.


Ia juga meminta dunia untuk memprioritaskan inisiatif untuk menekan pihak-pihak yang berkonflik agar siap bernegosiasi.

Saat ini, dunia tengah mengkhawatirkan perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza akibat agresi brutal Israel. Dalam kedua permasalahan tersebut, AS berusaha menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik.

Menurutnya, dunia belum sepenuhnya belajar dari sejarah. JK mengingatkan, perang selalu memakan korban jiwa warga sipil yang paling lemah dan tidak bersalah.

“Perang memecah belah masyarakat menjadi ‘kita’ dan ‘mereka’, menimbulkan kecurigaan dan merusak keharmonisan hidup. Tidak ada yang menang dalam perang. Kemanusiaan selalu kalah,” kata Jk.

Ia menegaskan, hanya perdamaian yang bisa menjamin masa depan umat manusia, bukan perang.

Terkait persoalan Gaza, JK kemudian mengatakan solusi dua negara merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Solusi dua negara merupakan kerangka kerja yang disepakati masyarakat internasional untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dengan membentuk dua negara yang hidup berdampingan, saling menghormati, dan mengakui kedaulatan satu sama lain.

JK kemudian membeberkan pengalamannya saat berkomunikasi dengan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Ia meyakini rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah adalah kunci perdamaian.

Ia menekankan bahwa perdamaian adalah puncak peradaban manusia, sedangkan perang adalah kegagalan terbesar manusia.

“Perang selalu merendahkan kehidupan manusia. Hanya perdamaian yang bisa membangun peradaban dan menjaga harkat dan martabat manusia,” kata Jk.

(ISA/ISA/Juni)