Berita Israel vs Hizbullah Kian Panas, PBB Khawatir Lebanon Jadi Gaza Kedua

by


Jakarta, Pahami.id

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres khawatir Lebanon berisiko menjadi seperti Gaza menyusul ketegangan antara kedua negara. Israel Dan HizbullahKelompok milisi Lebanon, dalam beberapa waktu terakhir.

“Itulah kekhawatiran saya [adalah] kemungkinan mengubah Lebanon [menjadi] Gaza yang lain,” kata Guterres mengutip AFPMinggu (22/9).

Pejuang Hizbullah dan tentara Israel telah saling menyerang selama hampir setahun. Serangan Hizbullah ini merupakan bentuk dukungan terhadap Palestina yang diserang Israel sejak 7 Oktober 2023.


Namun ketegangan antara Hizbullah dan Israel semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi setelah ledakan alat komunikasi, mulai dari pager hingga walkie talkie, di Lebanon yang menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya.


Mereka menuduh Israel berada di balik gelombang ledakan tersebut.

Israel pada hari Jumat menyerang pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon, dan membunuh sedikitnya 16 anggota Hizbullah, termasuk seorang komandan senior. Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 45 orang, termasuk warga sipil.

Wakil pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengatakan kelompoknya berada dalam “fase baru” dalam pertempuran melawan Israel, dan berjanji akan melakukan konfrontasi terbuka.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa Israel telah “menyerang Hizbullah dengan serangkaian pukulan yang tak terbayangkan.”

“Jika Hizbullah tidak menerima pesan tersebut – saya jamin – mereka akan menerima pesan tersebut. Kami bertekad untuk memulangkan warga kami di utara dengan selamat ke rumah mereka,” kata Netanyahu.

Dalam kesempatan itu, Guterres juga berbicara mengenai kemungkinan gencatan senjata antara Hamas, kelompok militan Palestina, dan Israel. Ia meragukan kemungkinan gencatan senjata antara kedua belah pihak.

“Jelas bagi saya bahwa tidak ada pihak yang tertarik pada gencatan senjata. Dan itu adalah sebuah tragedi, karena ini adalah perang yang harus dihentikan,” kata Guterres.

“Baik pemerintah Israel maupun Hamas tidak menginginkan gencatan senjata,” tambahnya.

Israel terus menyerang Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu. Hingga saat ini, setidaknya 41.391 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel.

(AFP/dmi)