Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak enam orang tewas dan 10 lainnya terluka dalam dua serangan terpisah Israel di dalam Lonal Timur pada hari Kamis (7/8).
Serangan itu merupakan pelanggaran cerah terhadap Israel untuk gencatan senjata dengan Hizbullah November lalu.
Mengutip Kementerian Kesehatan, Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) yang dikelola oleh pemerintah melaporkan serangan terhadap kendaraan di Jalan Internasional Al Masnaa, Lembah Bekaaa, untuk membunuh lima orang dan melukai 10 lainnya.
Serangan drone lainnya menewaskan seorang warga sipil Lebanon di kota Kfar dan, Baalbek Barat, Lebanon Timur. Menurut NNA, korban berdiri di depan rumahnya ketika dia menjadi sasaran serangan drone. Tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia segera.
Dikutip Al JazeeraPasukan Israel belum mengomentari serangan itu.
Laporan serangan datang ketika pemerintah Lebanon menyetujui proposal AS untuk melucuti senjata Hizbullah akhir tahun ini.
Sebelumnya, seorang warga negara Suriah terbunuh dan dua lainnya terluka dalam serangan Israel tadi malam di kota Deir Sirryan, distrik Marjayoun, Lebnan Selatan, menurut laporan Kementerian Kesehatan.
Tentara Israel juga menargetkan Wilayah Utara Deir Siryan dekat Sungai Litani, serta garasi dan umbi di dekat area pemukiman, menurut Nna. Dalam sebuah pernyataan militer, Israel mengaku telah mengenai infrastruktur Hizbullah dalam serangan itu.
Perang antara Israel dan Hizbullah meletus pada 8 Oktober 2023, ketika Milisi meluncurkan serangan udara sebagai bentuk persatuan melawan Hamas di Jalur Gaza Palestina yang diserang oleh Israel.
Ketegangan meningkat menjadi perang skala penuh pada bulan September 2024, menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai sekitar 17.000 lainnya.
Meskipun gencatan senjata dicapai November lalu, Israel terus melancarkan serangan hampir setiap hari di Lebanon Selatan di bawah Hizbullah. Israel juga mengancam akan terus menyerang sampai kelompok itu dilucuti senjata.
Menurut gencatan senjata, Hizbullah diharuskan untuk menarik pasukannya di utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer dari perbatasan Israel. Sementara itu, Israel diminta untuk menarik semua pasukannya dari Lebanon, tetapi masih memelihara tentara di lima daerah yang dianggap strategis.
Gencatan senjata mengacu pada resolusi Dewan Keamanan PBB sebelumnya, yang menyatakan bahwa hanya tentara Lebanon dan pasukan keamanan PBB yang dapat memegang senjata di Lebanon Selatan, serta semua kelompok bersenjata non -negara harus kehilangan senjata.
Namun, resolusi tersebut tidak pernah sepenuhnya dilakukan. Sebelum perang baru -baru ini meletus, senjata Hizbullah, sebuah kelompok politik dan bersenjata yang didukung oleh Iran, dianggap jauh lebih tinggi daripada tentara Lebanon, dan kelompok itu memiliki pengaruh politik yang signifikan.
(RDS)