Berita Israel Marah hingga Tutup Kedubes di Irlandia, Cap PM Anti-Semit

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menuduh Perdana Menteri Irlandia Simon Harris anti-Semit dan membela keputusan negaranya untuk menutup kedutaan besarnya di Dublin karena kebijakan pemerintah yang anti-Israel.

“Ada perbedaan antara kritik dan antisemitisme yang didasarkan pada delegitimasi, dehumanisasi Israel, dan penerapan standar ganda terhadap Israel,” kata Saar dalam keterangannya, Selasa (17/12).


Langkah ini diambil Israel setelah Irlandia secara terbuka mendukung Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan beberapa pejabat lainnya.

Surat perintah penangkapan tersebut dikeluarkan karena Israel diduga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida dalam invasi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023.

Saar mengatakan dukungan Irlandia terhadap ICC bermotif politik.

“Tadi malam, Perdana Menteri Irlandia yang antisemitisme, Simon Harris, mengatakan dalam sebuah wawancara, ‘Irlandia tidak anti-Israel tetapi Irlandia benar-benar menentang anak-anak yang kelaparan’. Apakah Israel membuat anak-anak kelaparan?” Saar seperti dikutip Reuters.

Dia menekankan bahwa Israel berupaya untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan mencapai Gaza dan mencegah jatuhnya korban sipil dalam invasi mereka. Sebaliknya, Saar menuduh Hamas menjarah bantuan kemanusiaan dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia di Gaza.

Sementara itu, Harris menepis kritik terhadap Israel dan menyebut keputusan penutupan kedutaan sangat disayangkan. Namun Harris tidak terpengaruh dan menegaskan Irlandia akan selalu membela hak asasi manusia dan hukum internasional.

Invasi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 45 ribu warga sipil, kebanyakan anak-anak dan perempuan.

Belakangan ini, dukungan terhadap Gaza dan bahkan Palestina semakin meluas. Beberapa negara Eropa bahkan mendeklarasikan pengakuan negara Palestina pada tahun ini, termasuk Irlandia pada Mei 2024.

(rds)