Berita Israel Klaim Greta Thunberg Cs Segera Dideportasi ke Negara Asal

by
Berita Israel Klaim Greta Thunberg Cs Segera Dideportasi ke Negara Asal


Jakarta, Pahami.id

Kekuatan Israel mengatakan Greta Thunberg Dan aktivis lain dari kapal Madleen yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, telah tiba di bandara untuk dideportasi ke negara asal mereka.

“Penumpang selfie kapal pesiar ‘tiba di bandara Ben Gurion untuk berangkat dari Israel dan kembali ke negara asal mereka,” tulis Kementerian Luar Negeri Israel di media sosial, seperti dikutip oleh AFP.

“Mereka yang menolak untuk menandatangani dokumen pengusiran dan meninggalkan Israel akan dibawa ke pengadilan,” kata pernyataan itu.


Organisasi non -pemerintah yang mewakili Greta Thunberg CS, mengatakan bahwa anggota kru Madleen saat ini sedang dalam penahanan di Bandara Internasional Ben Gurion.

“Di sana, 11 aktivis dan seorang jurnalis diharapkan menghadapi persidangan sebelum diusir ke negara asal mereka,” pernyataan itu dilaporkan oleh Al Jazeera.

Mereka diperkirakan terbang untuk meninggalkan Tel Aviv malam ini (10/6) waktu setempat.

Sebelum dilaporkan dideportasi, Greta Thunberg dan 11 penumpang lainnya dari kapal Madleen dicegat oleh tentara Israel di perairan internasional, dibawa ke pelabuhan Ashdod pada hari Senin (9/6).

Salah satu fotografer AFP mengatakan Madleen tiba di pelabuhan sekitar 20:45 waktu setempat dikelola oleh pasukan Israel.

Kementerian Luar Negeri Israel mengklaim bahwa semua penumpang kapal “aman dan terluka.”

Madleen berlayar sejak awal Juni dan awalnya diperkirakan tiba di Gaza untuk membawa bantuan kemanusiaan pada 7 Juni. Namun, ketika ia akan memasuki wilayah Palestina, tentara Israel merebut kapal dan menculik Greta Cs.

Pemilik koalisi Freedom Flotilla/FFC melaporkan bahwa tim Israel telah merebut kapal dan meminta bantuan dunia untuk mendesak pemerintah Benjamin Netanyahu untuk segera melepaskan sukarelawan.

Tim Israel juga meminta semua penumpang untuk mematikan telepon. Dalam gambar yang diedarkan, orang mengenakan jaket dan mengangkat tangan.

“SOS! Relawan di ‘Madleen’ diculik oleh pasukan Israel,” menurut FFC.

Tindakan Israel menuai kritik dari komunitas internasional. Salah satunya adalah jurnalis khusus PBB Francesca Albanese. Dia mengatakan tentara Zionis tidak memiliki kekuasaan atas Gaza sehingga tidak perlu merebut kapal dan mengambil bantuan.

Pelayaran Kapal Madleen adalah bentuk dukungan untuk Gaza karena Israel telah memblokir semua alat bantu kemanusiaan yang telah dimasukkan sejak invasi. Karena tindakan kejam Israel, rakyat Gaza menderita krisis kemanusiaan terburuk.

(Isa/DNA)