tentara Israel Dikatakan bahwa mereka mulai berperang melawan kelompok milisi Hizbullah di perbatasan Libanon selama konflik di Jalur Gaza, Palestinamasih menyala.
Surat kabar Maariv memberitakan, pertempuran di perbatasan depan utara semakin intens dan mengingatkan kita pada peristiwa 8 Juni 1967 alias “Perang Enam Hari”. Tentara Tel Aviv disebut-sebut menghadapi ancaman nyata dari kelompok milisi Hizbullah.
“Di saat IDF (Pasukan Pertahanan Israel) sedang fokus pada masalah Gaza, pembebasan korban penculikan, dan pemberantasan Hamas dan Jihad Islam, perbatasan utara menjadi perhatian besar bagi puluhan ribu warga utara ( Warga Israel, yang menganggap Hizbullah sebagai ancaman nyata,” tulis Maariv, seperti dikutip dari Al Mayadeen.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Surat kabar tersebut menambahkan bahwa Israel tidak akan mampu bertahan di bawah ancaman musuh, terutama di bawah hujan roket, rudal dan berbagai jenis drone yang diluncurkan oleh tentara Perlawanan Lebanon.
Situasi mencekam ini terjadi karena Hizbullah terus melancarkan operasi untuk mendukung perjuangan Gaza melawan agresi Israel.
Hizbullah juga berperang dengan Israel sebagai tanggapan atas serangan Israel di desa selatan Lebanon yang mengakibatkan kematian beberapa warga sipil, termasuk tiga anak dan seorang jurnalis.
Menurut Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, Israel kini semakin melemah di Lebanon selatan ketika Tel Aviv kehilangan berbagai lini akibat fokus pada agresi di Gaza.
Nasrallah menegaskan bahwa tindakan brutal Negara Zionis di Gaza telah “mengirimkan pesan” kepada Lebanon dan membuktikan bahwa Israel telah melakukan kesalahan dan tidak belajar dari masa lalu.
“(Israel) tidak akan mencapai tujuannya, pembantaian yang telah dilakukan sepanjang sejarah, termasuk Deir Yassin, adalah bukti kegagalannya,” ujarnya, dalam pernyataannya pada 11 November.
Nasrallah juga menyebutkan bahwa Israel mengakui adanya peningkatan signifikan serangan dari Hizbullah Lebanon sehingga membuat Tel Aviv ketar-ketir.
“Meningkatnya tingkat kekhawatiran Israel menyebabkan tingkat ancaman terhadap Lebanon juga meningkat,” ujarnya.
Namun, meski ada ancaman yang dihadapi Lebanon dan tentangan dari beberapa pihak, menurut Nasrallah, “ada sikap umum di Lebanon yang menunjukkan solidaritas terhadap Gaza dan dukungan atau pengertian terhadap operasi Perlawanan (Lebanon).”
[Gambas:Video CNN]
Konflik di Gaza yang pecah pada 7 Oktober lalu memang sudah meluas ke berbagai wilayah, salah satunya Lebanon.
Milisi di Lebanon selatan, Hizbullah, melawan tentara Israel untuk membantu Hamas melawan invasi Tel Aviv.
Setidaknya 70 anggota Hizbullah dan 10 warga sipil tewas dalam pertempuran dengan Israel. Di pihak Israel, 10 tentara Negara Zionis juga dilaporkan tewas.
(blq/pra)