Berita Israel Bunuh 2 Polisi Palestina yang Kawal Bantuan di Gaza

by


Jakarta, Pahami.id

Dua polisi Palestina Dear dan yang lainnya terluka parah pada hari Minggu (16/2) karena penembakan Israel di Rafah di Jalur Gaza Selatan, menurut sumber resmi Palestina.

Bahkan, sekarang ada perjanjian gencatan senjata, tetapi tentara Israel terus menyerang dengan menembak polisi Palestina di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Gaza mengumumkan korban tewas, yang menyatakan bahwa para pejabat dikerahkan untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan di Al-Shawka, Rafah Timur, ketika mereka menjadi sasaran Israel.


Kementerian mengutuk serangan itu dan meminta “mediator dan komunitas internasional untuk menekan pendudukan (Israel) untuk menghentikan target polisi.

Karena, polisi Palestina adalah badan publik yang bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan publik dan mengendalikan urusan harian, meluncurkan AnadoluMinggu (16/2).

Petugas polisi Palestina dikerahkan untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan ke daerah saku yang dikelilingi sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Pejabat Palestina mengeluh bahwa Israel gagal mematuhi beberapa perjanjian untuk memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan.

Gencatan senjata itu setuju untuk Gaza pada 19 Januari 2025, menghentikan Perang Genosida Israel, yang menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina, di mana sebagian besar korban adalah perempuan dan anak -anak. Israel juga meninggalkan Gaza dalam situasi yang dihancurkan oleh pemboman.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan itu merupakan pelanggaran gencatan senjata dan polisi ditugaskan untuk mendapatkan truk bantuan yang memasuki Gaza.

Dalam perkembangan lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga dilaporkan menolak untuk mengizinkan mobil dan alat berat ke area saku setelah pertemuan kabinet keselamatan pada hari Sabtu (15/2) di malam hari.

Gencatan senjata di Gaza hampir gagal pekan lalu setelah Hamas mengatakan dia akan menolak untuk melepaskan tiga tahanan Israel, dengan alasan pelanggaran gencatan senjata Israel termasuk mencegah masuknya bantuan dan peralatan. Tiga tahanan dibebaskan pada hari Sabtu, bukan pembebasan 369 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

(WIW)