Jakarta, Pahami.id —
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku sedang mempersiapkan respons terhadap serangan rudal tersebut Iran yang menyasar wilayah tersebut Israel pada awal Oktober 2024.
Seorang pejabat IDF yang menolak disebutkan namanya bersikeras bahwa serangan Iran, yang menembakkan lebih dari 200 rudal ke Israel, adalah tindakan ilegal dan mengancam keselamatan warga sipil.
“IDF sedang mempersiapkan respons terhadap serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata seorang pejabat IDF kepada AFP, Sabtu (5/10).
Namun, dia tidak merinci kapan rencana balas dendam terhadap Iran akan dilaksanakan. Sementara itu, surat kabar Israel Haaretz mengutip pihak militer yang mengatakan bahwa respons atau respons militer akan ‘signifikan’.
“IDF sedang mempersiapkan serangan signifikan di Iran menyusul serangan rudal dari Teheran minggu ini,” lapor surat kabar itu.
“Tentara tidak menutup kemungkinan bahwa Iran akan kembali meluncurkan rudal ke wilayah Israel setelah serangan Israel,” tambahnya.
Pada tanggal 1 Oktober, Iran meluncurkan sekitar 200 rudal hipersonik dan balistik ke Israel, sebagai tanggapan atas pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, yang diklaim Israel dilakukan pada 27 September.
Sebagian besar rudal Iran dikatakan telah dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel. Meski beberapa rudal lainnya menghantam pangkalan militer, namun dikatakan tidak menimbulkan kerusakan besar atau korban jiwa.
Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengklaim 90 persen rudalnya mengenai sasaran Israel termasuk sistem pertahanan Iron Dome dan pangkalan militer. Salah satu dampak serangan tersebut adalah rusaknya pangkalan jet tempur tercanggih Israel di Nevatim.
(kr/pta)