Berita Israel Ancam Kembali Bombardir Gaza, Siapkan Perang Baru

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Pertahanan IsraelIsrael Katz, memperingatkan pasukannya yang siap menghancurkan wilayah itu lagi Gaza Dan lanjutkan perang jika Hamas tidak membebaskan tebusan.

Mereka juga mengatakan bahwa mereka akan menjadikan AS Visi Presiden Donald Trump untuk memenangkan Gaza.


“Perang Gaza yang baru akan berbeda dari intensitas perang sebelum gencatan senjata, dan itu tidak akan berakhir tanpa kekalahan Hamas dan pelepasan semua sandera,” kata Katz, meluncurkan AfpRabu (12/2).

“Ini juga akan memungkinkan realisasi visi Presiden AS (Donald) untuk Gaza,” kata Katz, merujuk pada rencana Trump untuk mengambil alih Palestina dan memindahkan penduduknya ke Mesir dan Jordan.

Gencatan senjata antara Hamas dan Israel hanya tercapai bulan lalu. Namun, sekarang panas sekali lagi.

Sementara itu, Hamas mengatakan mereka tidak akan menimbulkan ancaman dari Israel dan Amerika Serikat.

Sumber -sumber Palestina dan seorang diplomat yang tahu tentang negosiasi, mengatakan bahwa mediator di Qatar dan Mesir berusaha menyimpan perjanjian gencatan senjata. Sementara itu, Hamas mengatakan legislatif utama berada di Kairo.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa jika Hamas tidak mengembalikan sandera pada Sabtu sore, “gencatan senjata akan berakhir, dan IDF (tentara Israel) akan melanjutkan pertempuran sengit sampai Hamas sepenuhnya dikalahkan”.

Pernyataan itu keluar setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa dia akan hadir ‘neraka’ jika semua sandera Israel tidak dirilis dalam beberapa hari ke depan.

Katz, dalam sebuah pernyataan video pada hari Rabu, mengatakan ia memiliki konsultasi keamanan dengan Pusat Komando Operasi Militer untuk “memastikan bahwa IDF (militer) siap untuk reformasi perang di Gaza”.

“Jika Hamas menghentikan pembebasan tebusan, tidak akan ada kesepakatan, dan akan ada perang,” katanya.

Sementara itu. Kelompok Perlawanan di Palestina Hamas akan menunda pelepasan sandera Israel yang awalnya dijadwalkan pada hari Sabtu (15/2).

Juru bicara sayap brigade Hamas Al Qassam Abu Ubaida mengatakan penundaan itu dilakukan ketika Israel melanggar gencatan senjata.

“Sandera tetap berada di tempat mereka sampai entitas pekerjaan [Israel] Mematuhi kewajiban masa lalu dan memberikan kompensasi retroaktif, “kata Ubaida, dikutip oleh Al Jazeera pada hari Senin (10/2).

Israel, melanjutkan, melanggar beberapa bagian gencatan senjata yang disepakati oleh kedua belah pihak.

(DMI/DMI)