Jakarta, Pahami.id —
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Bidang Kajian dan Penelitian, Mohammad Hasan Sheikholeslami, kata pemimpin politik baru Hamas, Yahya Sinwarmemiliki hubungan dekat dengan rakyat Teheran.
Sheikholeslami mengatakan terpilihnya Sinwar untuk menggantikan Ismail Haniyeh, yang terbunuh di Teheran, akan memperkuat hubungan antara milisi Hamas dan Iran.
Haniyeh diduga dibunuh oleh Israel. Hamas dan Iran bersumpah untuk membalas dendam kepada Negara Zionis atas kematian Haniyeh.
“Yahya Sinwar memiliki latar belakang yang sangat baik dalam hubungannya dengan komunitas Iran, otoritas Iran, sehingga saya yakin terpilihnya dia sebagai pemimpin Hamas akan meningkatkan hubungan Iran dan Hamas,” kata Sheikholeslami di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa ( 13/8). ).
Dalam kesempatan itu, Sheikholeslami juga menyampaikan bahwa Iran menghormati dan mengakui siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin Hamas. Iran yakin siapa pun yang terpilih akan menjaga hubungan baik dengan Teheran.
“Pemilihan pemimpin kelompok seperti Hamas adalah keputusan yang harus diambil oleh rakyat Palestina. Siapapun yang mereka pilih akan diakui oleh Iran sebagai pemimpin mereka, perwakilan mereka, dan kami akan bekerja sama secara positif,” ujarnya.
Yahya Sinwar menjadi penerus Ismail Haniyeh yang dibunuh di Iran pada 31 Juli setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya.
Terpilihnya Sinwar sebagai kepala biro politik Hamas menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak. Pasalnya, Sinwar merupakan sosok yang tegas dan dituduh Israel sebagai salah satu dalang penyerangan 7 Oktober 2023 yang menjadi pemicu invasi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza hingga saat ini.
Para pengamat yakin Sinwar akan kesulitan menegosiasikan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
(blq/dna)