Jakarta, Pahami.id —
Pemerintah Iran mengecam keputusan tersebut Kanada yang menyebut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sebagai kelompok teroris.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan keputusan itu adalah “langkah yang tidak bijaksana dan bermotif politik.”
“Tindakan Kanada tidak akan mempengaruhi legitimasi dan kekuatan pencegahan IRGC,” kata Kanaani, seperti dikutip kantor berita semi-resmi Iran, Fars.
Iran akhirnya memanggil diplomat Italia pada Jumat (21/6) untuk memprotes tindakan Kanada. Diplomat Italia tersebut mewakili kepentingan Kanada di Teheran, karena tidak adanya hubungan diplomatik antara Iran dan Kanada sejak putus pada tahun 2012.
Pada Rabu (19/6), Ottawa menetapkan IRGC sebagai kelompok teroris dan mendesak warganya untuk segera meninggalkan Iran. Pemerintah Ottawa mengatakan penunjukan itu dimaksudkan untuk “memerangi pendanaan teroris.”
“Keputusan untuk memasukkan IRGC ke dalam daftar ini mengirimkan pesan kuat bahwa Kanada akan menggunakan semua alat yang ada untuk memerangi aktivitas teroris IRGC, baik yang dilakukan secara sepihak atau terkait dengan entitas teroris lain seperti Hizbullah dan Hamas,” katanya. . Pemerintah Kanada mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera.
Menteri Keamanan Publik Kanada, Dominic LeBlanc, mengatakan alasan di balik keputusan ini terkait dengan catatan masalah hak asasi manusia di Iran.
Menurutnya, rezim Iran secara konsisten menunjukkan pengabaian terhadap hak asasi manusia, baik di dalam maupun di luar Iran dan mengganggu stabilitas tatanan internasional.
Keputusan tersebut juga dapat memberi wewenang kepada pihak berwenang Kanada untuk melakukan penyelidikan terhadap mantan pejabat Iran yang tinggal di negara tersebut.
Amerika Serikat sebelumnya menetapkan IRGC sebagai organisasi teroris pada tahun 2019. Barat menuduh IRGC melakukan kampanye teroris global.
Teheran membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa pasukan elitnya adalah lembaga berdaulat yang bertanggung jawab atas keamanan nasional.
Sebelum Kanada dan AS, beberapa negara Timur Tengah seperti Bahrain dan Arab Saudi menetapkan Korps Garda Revolusi Islam sebagai organisasi teroris pada tahun 2018.
(blq/dna)
