Jakarta, Pahami.id —
Iran diperingatkan Israel bahwa Front Perlawanan, yang terdiri dari Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel jika mereka menyerang Libanon.
Iran menyampaikan komentar tersebut melalui perwakilannya di PBB, di tengah kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas yang melibatkan Israel dan gerakan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
Sejak Israel menyerang Jalur Gaza, kedua belah pihak hampir setiap hari saling baku tembak.
Militer Israel mengatakan rencana serangan terhadap Lebanon telah “disetujui dan dikonfirmasi”, dan Hizbullah menjawab bahwa tidak ada satu pun di Israel yang bisa lolos dari konflik skala penuh.
Dalam sebuah postingan di platform media sosial
Namun, menurutnya, jika Israel melancarkan invasi militer besar-besaran, maka akan terjadi perang yang mengerikan.
“Semua opsi, termasuk keterlibatan penuh seluruh Front Perlawanan, sedang dinegosiasikan,” katanya.
Iran belum mengakui Israel sejak revolusi tahun 1979 yang menggulingkan Shah Iran yang didukung AS.
Kekhawatiran akan perang regional juga meningkat pada bulan April, setelah serangan udara meratakan konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan tujuh Garda Revolusi, dua di antaranya adalah jenderal.
Iran merespons dengan serangan drone dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 13-14 April.
Media pemerintah Iran kemudian melaporkan ledakan di provinsi tengah Isfahan. Saat melaporkan ledakan tersebut, media AS mengutip pejabat Amerika yang mengatakan Israel telah membalas Iran.
Namun, Teheran berusaha mengecilkan serangan Israel.
(AFP/vws)