Jakarta, Pahami.id —
Pemerintah Bahasa inggris membantah tuduhan tersebut Rusia yang mengatakan enam diplomat mereka di negara itu adalah mata-mata.
Inggris menyebut tuduhan Rusia itu “sama sekali tidak berdasar.”
Kantor Pembangunan Persemakmuran dan Luar Negeri di London mengatakan tindakan Rusia merupakan pembalasan terhadap negara-negara Barat.
“Kami tidak menyesal melindungi kepentingan nasional kami,” kata pernyataan resmi kantor tersebut.
Komentar Inggris muncul setelah Rusia mencabut izin enam diplomat karena dugaan spionase dan spionase.
Badan intelijen Rusia, Badan Keamanan Negara (FSB), mengambil tindakan tersebut karena diplomat tersebut dianggap sebagai “ancaman keamanan”.
“Sebagai respons terhadap berbagai tindakan permusuhan di London, Kementerian Luar Negeri Rusia telah mencabut akreditasi enam pegawai departemen politik Kedutaan Besar Inggris di Moskow,” demikian rilis FSB.
FSB juga menuduh diplomat tersebut melakukan “kegiatan subversif dan mengumpulkan informasi intelijen.”
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat jika mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang Rusia.
Jika Inggris dan sekutunya memberi lampu hijau, berarti mereka akan berperang dengan Rusia.
Inggris dan Rusia memiliki hubungan yang sulit dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Mei, Inggris mengusir seorang diplomat Rusia yang bertugas di negara tersebut karena tuduhan spionase.
Diplomat tersebut adalah Kolonel Maxim Elovik yang menjabat atase pertahanan sejak 2014.
Tindakan Inggris juga mencakup penutupan beberapa kantor diplomatik Rusia dan pembatasan baru terhadap visa diplomatik.
Rusia dan Inggris telah berselisih sejak invasi Negara Beruang Merah ke Ukraina.
Inggris menuduh Rusia mengambil alih Ukraina. Sementara itu, Rusia menuduh Inggris terlibat dalam perang di Ukraina dengan terus memasok senjata.
(isa/bac)