Jakarta, Pahami.id —
Negosiasi gencatan senjata di Semenanjung Gaza Palestina berakhir di jalan buntu Israel Dan Hamas menolak usulan yang disampaikan mediator.
Gencatan senjata tercapai di Kairo, Mesir pada Minggu (25/8) Dua sumber keamanan Mesir mengatakan, usulan yang disampaikan mediator mencakup alternatif terkait kehadiran pasukan Israel di Koridor Philadelphi dan Koridor Netzarim.
“Tetapi tidak ada yang diterima oleh kedua belah pihak,” kata sumber itu dalam laporan tersebut Al JazeeraSenin.
Dalam perundingan sebelumnya, Israel meminta pasukannya menjaga Koridor Philadelphia untuk mencegah penyelundupan senjata ilegal.
Sumber tersebut juga mengatakan, dalam pertemuan terakhir, Israel keberatan dengan permintaan Hamas agar sejumlah tahanan Palestina dibebaskan dan meninggalkan Gaza setelah mereka dibebaskan.
Hamas dalam perundingan tersebut juga meminta Israel untuk mematuhi perjanjian yang sebelumnya diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Usulan AS adalah menawarkan gencatan senjata tiga tahap. Pertama, gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu dan akan diperpanjang hingga tercapai kesepakatan akhir.
Pada fase kedua, para pihak akan diberikan waktu untuk melakukan negosiasi lebih lanjut guna mencapai penghentian permusuhan secara permanen. Ketiga, rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza dan pemulangan seluruh sandera ke keluarganya.
Hamas dalam perundingan terakhir menegaskan bahwa kesepakatan apa pun harus mencakup gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Palestina, katanya. Mata Timur Tengah.
Perundingan gencatan senjata yang menemui jalan buntu terjadi ketika Gaza terus diserang pasukan Israel.
Hingga saat ini, korban agresi Israel telah mencapai lebih dari 40.400 orang, puluhan rumah sakit hancur, ratusan ribu rumah hancur, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
(isa/rds)