Jakarta, Pahami.id –
Hakim federal memerintahkan Presiden AS Donald Trump untuk menunda pemecatan yang direncanakan dari 2.200 Badan Pembangunan Internasional (USAID) pada hari Jumat (7/2).
Dikutip CNNHakim Distrik AS Carl Nichols juga membutuhkan USAID untuk mengawasi 500 pekerja lain yang telah diminta untuk menghabiskan waktu hingga waktu yang tidak ditentukan, hingga 14 Februari.
Pesanan dikeluarkan tepat sebelum USAID siap memberikan cuti tanpa batas kepada ribuan pekerja atau melepaskannya. Sebelum keputusan hakim keluar, USAID berencana untuk mempertahankan hanya sekitar 300 orang sebagai stafnya.
Hakim Nichols juga mengatakan bahwa tidak ada pekerja USAID yang dikirim kembali dari negara tempat mereka bekerja sebelum 14 Februari 2025. Dia juga meminta pemerintah untuk terus memberikan karyawan mengakses E -Mel, pembayaran, dan sistem keamanan hingga tanggal itu.
Pemerintah Trump sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan hari libur bagi semua pekerja USAID di seluruh dunia dan memanggil mereka yang bekerja di luar negeri.
Trump mengambil langkah ini untuk memperbaiki USAID dan dikatakan dikombinasikan dengan Kementerian Luar Negeri. Namun, tidak jelas apakah kedua lembaga tersebut dapat digabungkan karena USAID dibentuk dan didanai oleh hukum hukum.
USAID menggunakan lebih dari 10 ribu orang di seluruh dunia. Sekitar dua pertiga berada di luar Amerika Serikat.
USAID memberikan bantuan kepada sekitar 130 negara pada tahun 2023. Negara -negara yang paling bertentangan dilanggar oleh kemiskinan akut seperti Ethiopia, Somalia, Kongo, Yaman, Afghanistan, ke Ukraina.
(RZR/VWS)