Berita Gudang Gas di Denpasar yang Terbakar Pernah Digerebek

by


Denpasar, Pahami.id

Polda Bali kata gudang LPG di denpasar yang terbakar akhir pekan lalu, sebelumnya sempat digerebek karena diduga sebagai tempat penyelundupan gas.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Bali Kompol Jansen Avitus Panjaitan saat menjawab pertanyaan soal kebakaran gudang gas di Jalan Kargo II Nomor 6, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Minggu (9/6) lalu. ).

Jansen mengatakan, sebelumnya gudang yang terbakar itu pernah digerebek Polda Bali karena diduga menyelundupkan gas elpiji.


“Kalau memantau lokasi ini, mungkin dua tahun lalu sempat digerebek Polda Bali terkait kejadian itu. Masih didalami,” kata Jansen saat ditemui di Kantor Ditpolda Bali, Denpasar, Selasa (11/6). . .

Sementara terkait kebakaran yang menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya, kata Jansen, pihaknya masih menunggu

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Dijelaskannya, atas kejadian kebakaran gudang gas elpiji tersebut, Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Bali yang telah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) masih melakukan penyelidikan mendalam.

“Kemudian kita masih menunggu hasil laboratoriumnya, karena masih dilakukan pemeriksaan intensif. Pada dasarnya penyebab kebakaran dan sebagainya, apakah memang ada unsur kelalaian di sana atau ada yang lain, sedang dikembangkan oleh pihak yang berwenang. Polresta Denpasar,” imbuhnya.

Pemilik gudang gas pun dimintai keterangan

Jansen mengatakan, pemilik gudang gas elpiji yang terbakar sudah diperiksa Polresta Denpasar. Kemudian, kata dia, jika ditemukan kelalaian, bisa dikenakan sanksi pidana.

“Dengan kejadian ini otomatis pemilik gudang akan bertanggung jawab. Nanti kita lihat ada unsur kelalaian di sana, ada unsur kesengajaan di sana. Makanya kita bisa menyimpulkan dari hasil pemeriksaan di Denpasar. .

Ia juga menyebutkan perusahaan yang terdaftar di gudang tersebut, yakni CV Bintang Bagus Perkasa, telah mengantongi izin sebagai pengecer gas elpiji. Tapi, lanjutnya, polisi masih akan mendalami persoalan izin tersebut.

“Kalau CV, izinnya ada dan sedang didalami. Jadi izin dan kejadiannya harus kita pisahkan. Kalau izinnya tidak ada hubungannya dengan kejadian, maka kejadiannya harus kita selidiki,” ujarnya.

Sebelumnya, Pertamina menyatakan gudang gas LPG yang terbakar bukan merupakan pangkalan atau agen LPG resmi. Saat diperiksa silang, Jansen mengatakan Polda Bali masih akan mendalami informasi tersebut.

“Ini termasuk beberapa keterangan yang sedang didalami Polresta Denpasar. Kami pisahkan keabsahannya. Saat ini kami informasikan bahwa CV tersebut memiliki izin. Namun kejadian tersebut sedang kami dalami untuk melihat apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan. disana Berdasarkan informasi kemarin, sudah memiliki ijin sebagai CV retailer. Biasanya di atas retailer itu ada agen dasar, ujarnya.

“Kalau CV ada izinnya. Makanya kita lihat apakah perizinannya sesuai, nanti kita lihat,” lanjutnya.

Dia menegaskan, polisi masih mendalami dugaan pencampuran gas elpiji.

“(Praktik campur aduk) itu salah satu informasi yang sedang didalami Polresta Denpasar. Siapapun akan diproses hukumnya,” ujarnya.

Sebelumnya, manajemen Pertamina menyatakan gudang gas yang terbakar bukan milik agen atau pangkalan resmi di Bali.

Area Manager Komunikasi, Relasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan, persoalan tersebut terungkap setelah Pertamina Patra Niaga wilayah Bali mengecek lokasi kejadian. Lokasi tersebut, kata dia, diduga merupakan tempat praktik pencampuran tabung elpiji.

Gudang tersebut diduga tempat praktik pembuatan bir karena ditemukan tabung gas ukuran 3 kg, 12 kg, dan 50 kg.

Dan hasil peninjauan yang disampaikan, gudang LPG 3 kg yang diduga sebagai tempat pencampuran tersebut bukan merupakan agen atau pangkalan LPG Pertamina, kata Ahad, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/6) malam.

Kata dia, saat ini pihaknya menunggu hasil pemeriksaan polisi apakah gudang tersebut benar-benar tempat pencampuran gas elpiji.

Saat ini Pertamina menunggu hasil penyelidikan dan rilis resmi dari kepolisian, ujarnya.

Kebakaran gudang gas elpiji di Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali akhir pekan lalu merenggut tiga korban jiwa dan puluhan lainnya masih dirawat.

Ahli Bedah Plastik RSUD Prof Ngoerah, Dr I Gusti Putu Hendra Sanjaya mengatakan, ketiga korban meninggal tersebut lebih dari 60 persen mengalami luka bakar.

“Untuk korban Yudis (terbakar) 88 persen, Purwanto (terbakar) 74 persen, dan Edi hampir 90 persen,” ujarnya.

(kdf/anak-anak)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);