Jakarta, Pahami.id –
Gerakan Hati Nasional Nasional (GNB) memberikan delapan pesan Kemerdekaan Sebagai cerminan kewarganegaraan di depan RI hingga -80 ulang tahun Pada 17 Agustus 2025.
GNB, didorong oleh berbagai tokoh nasional dari berbagai latar belakang, menyoroti berbagai masalah di Indonesia. Mulai dari masalah Papua, memberantas korupsi, ke kebebasan surat kabar.
Pada poin pertama, GNB menyatakan bahwa demokrasi adalah dasar untuk memelihara dan mengorganisir kehidupan bangsa dan negara di jantung masyarakat Indonesia yang pluralistik.
GNB menyatakan bahwa demokrasi Indonesia harus didasarkan pada supremasi publik, etika politik, sistem dan peraturan yang baik dan pertumbuhan ruang untuk aktor politik dengan integritas, kemampuan, dan komitmen yang kuat untuk pemenuhan, perlindungan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
“Termasuk upaya kemanusiaan yang terkait dengan situasi khusus di Papua,” kata Alissa Wahid di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (8/14).
Kedua, GNB meminta Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan petugas penegak hukum untuk memastikan bahwa setiap bidang administrasi negara bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Poin ketiga, GNB meminta Prabowo dan stafnya untuk memastikan bahwa setiap produk hukum, kebijakan negara yang mempengaruhi kehidupan banyak orang berdasarkan Konstitusi.
“Dan tidak terjebak dalam kepentingan kelompok, lembaga atau lembaga yang telah merusak sendi kehidupan nasional,” kata Alissa.
Keempat, GNB meminta Prabowo dan staf untuk memastikan perubahan paradigma di sektor ekonomi dan kesejahteraan.
GNB menuntut agar pendekatan kebijakan pemerintah masa depan menjadi lebih strategis, inklusif, dan berdasarkan bukti.
Selain itu, mereka juga meminta pendekatan ekonomi pemerintah untuk melibatkan masyarakat dan dukungan teknokrat yang andal.
Kemudian, GNB meminta peningkatan dalam program dan kebijakan nasional seperti reformasi sistem perpajakan yang adil dan progresif, penguatan dan perlindungan usaha kecil dan menengah termasuk koperasi berbasis penelitian.
“Selain penegakan hukum pinjaman online dan perjudian online yang telah merusak potensi sosial ekonomi masyarakat,” katanya.
Kemudian, GNB juga menekankan peran penting negara dalam memastikan ruang untuk ekspresi dan perlindungan hak -hak budaya rakyat.
Tidak hanya itu, GNB juga menekankan pentingnya peran media massa dan jurnalis sebagai pilar demokrasi.
GNB berpendapat bahwa media massa memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan fakta dan menyediakan ruang artikulasi untuk sosial -politik dan budaya rakyat.
“Pemerintah harus memastikan dan menjamin ruang untuk kebebasan surat kabar dan keselamatan wartawan sebagai aktor perubahan dan peradaban,” kata Alissa.
(MNF/ISN)