Jakarta, Pahami.id –
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich telah mengumumkan persetujuan untuk pembangunan solusi baru yang kontroversial di Tepi Barat yang ditempati oleh Israel.
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran di antara orang -orang Palestina dan kelompok -kelompok hak asasi manusia bahwa tindakan tersebut akan menggagalkan rencana untuk membentuk negara Palestina di masa depan, secara efektif memotong Tepi Barat menjadi dua bagian yang terpisah.
Pengumuman kontroversi itu muncul ketika banyak negara, termasuk Australia, Prancis dan Kanada, mengatakan mereka akan mengakui negara Palestina pada bulan September.
“Siapa pun di dunia yang saat ini berusaha untuk mengenal negara Palestina akan menerima tanggapan dari kami di lapangan,” kata Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich, seperti yang dilaporkan oleh SBSKamis (8/14).
“Pernyataan ini akhirnya mengubur ide -ide negara Palestina, karena tidak ada yang akan diakui dan tidak ada yang dapat diakui,” kata Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dalam sebuah upacara pada hari Kamis (8/14).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum secara terbuka mengomentari rencana itu, tetapi ia telah mendukungnya di masa lalu.
Pengembangan di E1, sebuah plot lahan terbuka di Yerusalem Timur, telah dipertimbangkan selama lebih dari dua dekade, tetapi telah dibekukan karena tekanan AS selama pemerintahan sebelumnya.
Pada hari Kamis, Smotrich memuji Presiden Donald Trump dan Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee sebagai “teman sejati Israel yang belum pernah kita miliki sebelumnya.”
Tidak hanya kontroversial Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru -baru ini membuat pernyataan provokatif tentang Rencana Visi Publik Israel, yang akan melampaui beberapa dari lima negara Arab.
(WIW)