Jakarta, Pahami.id –
Mantan staf khusus Menteri Sumber Daya Manusia Hanif DhakiriMaria Magdalena S, diam setelah memeriksa KPK selama sekitar empat jam.
Maria hadir untuk memberikan informasi sebagai saksi sehubungan dengan dugaan perpanjangan dan atau penerimaan kepuasan di Direktorat Pengembangan Umum Sumber Daya Manusia (Binapenta) dari Kementerian Kemanusiaan Indonesia dari 2020-2023.
Berdasarkan pemantauan Cnnindonesia.com Di KPK Red and White Building, Jakarta Selatan, Maria menyelesaikan ujian sekitar 14,04 WIB. Baginya untuk diperiksa oleh penyelidik di 10.04 WIB.
Maria tetap diam, tidak mengomentari ujian. Dia hanya fokus untuk berjalan di kantor Interfaith Institution.
Tidak ada penjelasan dari KPK tentang ujian Mary.
Hari ini, juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan para penyelidik memanggil tiga saksi untuk menjalani pemeriksaan. Selain Maria, ada Nur Nadlifah dan Mafirion yang juga mantan staf Menteri Sumber Daya Manusia. Nur menghadiri ujian, sementara Mafirion tidak memiliki konfirmasi
KPK mengungkapkan bahwa dugaan perpanjangan dan penerimaan imbalan terkait TKA telah ada sejak 2012. Seperti 2019-2024, KPK menemukan bahwa jumlah uang yang dikumpulkan mencapai RP53,7 miliar.
Dalam hal ini, delapan orang dinobatkan sebagai tersangka. Direktur Jenderal Pengembangan Energi Manusia dan Pengembangan Peluang Ketenagakerjaan (Binapenta & PKK) Kementerian Sumber Daya Manusia di 2020-2023 Suhartono.
Kemudian Direktur Pekerja Asing (PPTKA) pada 2019-2024 kemudian diangkat menjadi Direktur Jenderal Binapenta & PKK pada 2024-2025 Haryanto; Direktur PPTKA 2017-2019 Pramono Wisnu.
Selain itu, koordinator uji kelayakan untuk konfirmasi PPTKA pada tahun 2020-Juli 2024 ditunjuk sebagai direktur PPTKA 2024-2025 Devi Anglageni; Kepala Sub Direktorat Sub Direktorat Maritim dan Pertanian Binapenta & PKK pada 2019-2021 dan PPTKA PPK pada 2019-2024 dan PPTKA Analisis Pekerja Asing dan Koordinator Kontrol pada 2021-2025
Kemudian staf di Direktorat PPTKA di Direktorat Kepala Binapenta & PKK pada 2019-2024 Putri Citra Wahyoe, Jamal Shodiqin, dan Alpha Eshad.
Tersangka mengembalikan dugaan uang dari RP5,4 miliar kejahatan ke KPK. Mereka tidak ditangkap tetapi preventif dibawa ke luar negeri selama enam bulan dari 4 Juni 2025.
Selama proses investigasi, KPK menyita sebelas mobil dan dua sepeda motor. Bukti sudah ada di rumah penyimpanan dan KPK Rupbasan (Rupbasan), Cawang, Jakarta Timur.
Selain itu, para penyelidik juga telah menyita dugaan dokumen ketika memeriksa Direktur Jenderal Binapenta Kemnaker untuk 2020-2023 Suhartono pada hari Senin (2/6).
(Ryn/dal)