Berita Suriah Kerahkan Polisi dan Militer saat Perang Badui Arab-Druze Pecah

by
Berita Suriah Kerahkan Polisi dan Militer saat Perang Badui Arab-Druze Pecah


Jakarta, Pahami.id

Pihak berwenang Suriah Memindahkan pasukan keamanan atau polisi dan militer ke wilayah Sweida atau Suwayda, selama Perang Badui Arab dengan Druze meledak.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Suriah dalam pemerintahan sementara, Kolonel Hassan Abdul Ghani, mengatakan penggunaannya adalah untuk menyelesaikan konflik dan menciptakan stabilitas.

Pemerintah juga mengklaim bahwa penggunaan untuk mencegah konflik dari luas dan melindungi penduduk dan harta benda mereka.


“Angkatan bersenjata Suriah akan menjadi hambatan yang tidak terbagi bagi keamanan dan stabilitas nasional,” kata Ghani pada hari Senin (7/14), dikutip oleh media pemerintah Di sana.

Dia kemudian berkata, “Kami bersumpah kepada orang -orang kami di Sweida bahwa keselamatan, martabat, dan mata pencaharian mereka adalah mandat di tangan kami dan bahwa kami tidak akan membahayakan mereka.”

Selain itu, Ghani menjelaskan bahwa kekosongan kepemimpinan di Sweida mungkin menjadi salah satu penyebab konflik.

“Lembaga dan administrasi vakum di wilayah gubernur, yang berlangsung beberapa bulan, dan memungkinkan anarki dan rasa tidak aman, secara langsung menjadi penyebab tragedi ini.”

Dia juga menyatakan belasungkawa untuk korban tewas dan yang terluka. Selain itu, Ghani mengecewakan kekerasan yang meletus di Sweida.

“Ini menyakitkan semua warga Suriah dan memotong hari mereka,” tambah juru bicara itu.

Perang Arab dengan Druze telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Perang dimulai ketika anggota Badui menangkap penjual sayuran Druze di jalan utama yang menghubungkan Sweida dan Damaskus. Insiden ini memicu serangkaian penculikan dari kedua belah pihak.

Setelah itu bentrokan itu pecah dan terkendali. Tembakan dan ledakan mortir terdengar di mana saja.

Badan Pemantauan Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris (HAM), Hak Asasi Manusia Suriah, melaporkan bahwa korban tewas adalah 89.

Sebelumnya, perang yang sama terjadi April lalu. Pada saat itu, Druze bentrok dengan pasukan keamanan. Akibatnya, lebih dari 100 orang terbunuh.

(Isa/DNA)