Jakarta, Pahami.id –
Markas besar TNI Menampilkan kronologi anggota Badan Intelijen Strategis TNI (BAI) dengan SS utama di sebuah pompa bensin dekat markas kepolisian nasional selama demonstrasi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kepala Brigadir Jenderal Freddy Ardianzah mengatakan pada waktu itu anggota melakukan tugas intelijen sesuai dengan tugas utama Bais Tni.
“Bahwa anggota Bais TNI harus melakukan deteksi dini, kemudian memblokir lebih awal dengan semua ancaman, jadi, di mana situasinya mengancam, pasti ada teman -teman kita di sana,” kata Freddy di markas TNI, Jumat (5/9).
Menurut Freddy, dalam demonstrasi 28 Agustus, anggota Bais TNI awalnya bertugas di sekitar Flyover Slipi, Jakarta Barat.
Sekitar 15:15 WIB hingga 17,05 WIB, ada bentrokan antara tim massa dan Brimob di lokasi. Kemudian, dari 17.05 WIB hingga 22:00 WIB, tim Brimob berhasil mengusir orang -orang di jalan.
Kemudian, dari jam 22:00 hingga 22:30 WIB, kerumunan yang dipukuli dibagi menjadi dua tim sampai bendungan ke bawah dan hilir (Benhil).
Selanjutnya, dari 22:30 WIB menjadi 23,15 WIB, tim Brimob yang sebelumnya mengusir orang -orang Benhil, bergerak untuk memperkuat input dalam mendatang.
Pada waktu itu Mayor SS dan teman -temannya, bergerak di belakang tim Brimob yang mengarah ke tempat pembuangan sampah.
“Pada 23:25 WIB, Mayor SS dan mitranya memantau tidak ada di pompa bensin, tetapi SS utama dan rekan -rekannya berbagi jarak di pompa bensin sekitar 50 meter secara terpisah karena asap gas air mata,” kata Freddy.
“Ketika terpisah, Mayor SS duduk di atas sepeda motor yang diparkir di pompa bensin, kemudian sekelompok brimobs mengendarai sepeda motor patroli -SS utama menarik dengan anggotanya yang dibawa ke mobil Rantis,” katanya.
Selanjutnya, kata Freddy, ada komunikasi antara SS dan staf utama Brimob. Termasuk, ada pertanyaan apakah SS utama terlibat dalam demonstrasi.
SS mayor juga menjelaskan bahwa ia tidak berpartisipasi dalam demonstrasi, tetapi sedang bertugas. Singkat cerita, staf Brimob kemudian bertanya tentang identitas SS utama.
“Dan yang tertua dari Brimob melihat surat penugasan staf BAIS, lalu diperintahkan untuk mengambil dokumen, mengambil gambar dengan yang tertua dari Brimob. Lalu katakan, ‘Siapa yang tertua di grup Anda?’ “Yang tertua dalam grup, saya Pak.
“Selain itu, berjabat tangan dan tugas telah dikembalikan dan Brimob tertua segera pergi untuk bergabung dengan tim Brimob lainnya,” katanya.
Selain itu, Freddy menegaskan bahwa narasi yang beredar bahwa anggota Bais TNI adalah Hoaks atau tidak benar.
“Tentang anggota TNI Bais ini, foto ini, bahwa foto ini benar, saya katakan bahwa foto ini memang anggota Bais TNI, karena jelas di sana,” kata Freddy.
“Apa yang saya tolak adalah narasi, karena narasi itu ditangkap oleh polisi nasional, yang kedua adalah provokator, yang tidak benar,” katanya.
(DIS/DMI)