Berita Formappi Sebut Gaji DPR Masih Besar Meski Sudah Dipangkas

by
Berita Formappi Sebut Gaji DPR Masih Besar Meski Sudah Dipangkas


Jakarta, Pahami.id

Peneliti Forum Komunitas Parlemen Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan gaji bersih atau Bayar pulang anggota DPR Masih besar meskipun Tunjangan Perumahan Berhenti dan tunjangan lainnya dipangkas.

Menurut surat yang ditandatangani oleh kepemimpinan DPR, anggota dewan sekarang menerima gaji bersih sebesar Rp65 juta per bulan.


“Jika Anda melihat jumlahnya Bayar pulang Anggota bulanan yang masih mencapai Rp65 juta sebulan, tampaknya tidak ada penyesuaian yang signifikan terhadap tunjangan DPR lainnya. Jadi hanya tunjangan perumahan yang sebenarnya -DPR yang berani dihapus, “kata Lucius melalui pesan teks pada hari Sabtu (6/9).

Lucius mempertanyakan sikap DPR yang dianggap tidak berani menghapus komponen lain dari tunjangan yang juga dianggap berlebihan selain tunjangan perumahan.

Dia memberikan contoh tunjangan komunikasi insentif yang menyentuh sekitar Rp20 juta per bulan. Menurutnya, sejumlah besar menimbulkan pertanyaan publik.

“Beli kredit, beli paket, atau apa? Apa komunikasi intensif anggota DPR dengan dukungan tunjangan?” katanya.

Lucius juga menyoroti tunjangan kerja dan kehormatan tunjangan bagi anggota DPR. Dia menyatakan bahwa kedua manfaatnya sebenarnya memiliki arti yang sama.

“Keduanya ingin menghormati posisi anggota DPR? Mengapa harus menjadi dua jenis manfaat? Selain itu, nominal untuk masing -masing cukup besar: Rp9.700.000 adalah tunjangan posisi, sementara Rp 7.187.000 untuk menghormati anggota Parlemen Indonesia,” katanya.

“Tunjangan yang terkait dengan peningkatan fungsi dan kegiatan yang mengikat kehormatan fungsi dewan juga tampaknya menjadi tujuan yang sama, tetapi dibuat seolah -olah berbeda,” katanya.

Namun Lucius masih menghargai langkah -langkah DPR, termasuk keputusan untuk menghilangkan tunjangan perumahan yang telah menjadi sumber kemarahan publik.

Dia berharap DPR akan terus melakukan peningkatan komprehensif untuk jenis dan tunjangan nominal yang mereka terima. Menurutnya, jenis manfaat di masa depan harus dievaluasi sepenuhnya.

“Jika DPR dikatakan tidak mencukupi sebagai aspirasi, tunjangan komunikasi intensif tidak bisa bermakna,” katanya.

Lucius mengingatkan dasar hukum untuk menentukan hak keuangan bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk waktu yang lama. Dia juga mendorong restrukturisasi peraturan yang terkait dengan hak keuangan untuk pejabat negara.

“Ada undang -undang yang terkait dengan gaji petugas yang belum ditinjau sejak 1980. Selanjutnya, beberapa peraturan derivatif yang terkait dengan bunga telah diatur dalam peraturan pemerintah sejak 1990 -an.

Berikut adalah rincian gaji, tunjangan yang ada, dengan tunjangan konstitusional DPR:

Gaji Dasar dan Tunjangan Posisi (ada)

1. IDR Gaji Dasar 4.200.000
2. Suami/Istri Tunjangan Petugas Negara RP420.000
3. Tunjangan anak untuk petugas negara bagian RP. 168.000
4. Rp9.700.000 Tunjangan Posisi
5. Tunjangan Beras untuk Pejabat Negara RP289.680
6. RP Trial/Paket. 2.000.000

Total Rp16.777.680

Tunjangan konstitusional

7. Biaya meningkatkan komunikasi intensif dengan komunitas RP. 20.033.000
8. Anggota tunjangan RP Parlemen Indonesia. 7.187.000
9

Kegiatan honorarium meningkatkan fungsi acara tersebut

10.

A. RP8.461.000 Fungsi Hukum
B. Fungsi pengawasan RP8.461.000
C. RP8.461.000 Fungsi Anggaran

Total Rp57.433.000

Jumlah kotor: RP74.210.680
PPH 15%: RP8.614.950 (Diskon dari Tunjangan Konstitusi)

Bayar pulang

(FRA/MNF/FRA)