Jakarta, Pahami.id –
Direktur Jenderal Populasi dan Pendaftaran Publik (Dukcapil) dari Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi, melakukan kunjungan kerja tiga hari ke Jawa Timur, 10-12 September 2025
Mantan Gubernur Penjabat DKI Jakarta memulai kegiatan dengan bertemu di kantor Gubernur Jawa Timur. Diskusi ini akan melibatkan gubernur Jawa Timur dengan semua rezim dan walikota di Jawa Timur untuk membahas strategi memperkuat Kamtibmas.
Di Surabaya, ia akan bertemu langsung dengan Walikota Surabaya bersama dengan para pemimpin dan markas untuk membahas operasi teknis Kamtibmas. Kunjungan berlanjut dengan peninjauan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di berbagai lokasi strategis di Kota Surabaya.
Agenda yang sama juga dijadwalkan di Kota Malang, di mana perusahaan akan berdiskusi dengan walikota dan kepala dan kepala yang malang. Pemantauan langsung tentang kondisi Siskamling di beberapa mata di Malang adalah bagian penting dari kunjungan ini.
Empat fokus utama
Sebagai pemimpin tinggi di Kementerian Dalam Negeri, Teguh telah melakukan tugas khusus Menteri Dalam Negeri untuk memantau Kamtibmas dengan empat fokus strategis.
Pertama, mengoptimalkan peran Forum Komunikasi Kepemimpinan Regional (Forkopimda) sebagai forum untuk koordinasi silang. Kedua, ambil pendekatan pribadi untuk berbagai tokoh masyarakat yang berpengaruh.
Fokus ketiga adalah untuk memastikan implementasi program pro-orang yang memiliki dampak langsung pada masyarakat. Terlepas dari fokus keempat, prioritas, adalah penguatan Siskamling sebagai pilar utama untuk menjaga stabilitas dan kondomitas di masyarakat.
Perhatian pemerintah terhadap Kamtibmas memiliki kebijakan hukum yang jelas melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri 26 tahun 2020 tentang pelaksanaan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat dan masyarakat.
Aturan ini mengendalikan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas dan keamanan masyarakat.
Kementerian Dalam Negeri kemudian mengeluarkan surat surat edaran 300.1.4/E.1/BAK tertanggal 3 September 2025 tentang peran satlinmas sehubungan dengan frekuensi implementasi Trantibumlinimas di wilayah tersebut. Surat edaran menarik bagi semua gubernur, regentes dan walikota untuk meningkatkan peran unit perlindungan masyarakat (Satlinmas).
Tiga hal utama dalam surat edaran mencakup peningkatan peran Satlinmas di desa dan tingkat pengiriman, mengoptimalkan kewaspadaan awal melalui Siskamling dengan menampilkan kembali posisi patroli di RT dan RW, serta kewajiban untuk melaporkan perintah pemesanan melalui aplikasi Linmas SIM sebagai bagian dari data nasional.
Selain berfokus pada Kamtibmas, Teguh juga akan memantau layanan administrasi populasi langsung di Dukcapil dan kantor kabupaten/negara/desa di beberapa lokasi.
“Pastikan layanan Dukcapil berjalan dengan lancar ke keprihatinan penting dari Kementerian Dalam Negeri, karena dokumen penduduk seperti kartu ID elektronik, kartu keluarga, dan akta kelahiran diminta oleh publik untuk mengakses layanan publik,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Selasa (9/9).
Dia juga mengimbau semua kepala kantor Dukcapil di Indonesia untuk meningkatkan layanan pick -up bola sehingga orang merasa nyaman dan mudah untuk memelihara dokumen penduduk.
Perhatian khusus pada layanan Dukcapil di Java Timur juga terkait dengan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan Sistem Perlindungan Sosial (Perlinsos) melalui digitalisasi bantuan sosial (BANSOS).
Banyuwangi terpilih sebagai lokasi percobaan pertama di Indonesia untuk suatu sistem berdasarkan data populasi dengan Digital Population Identity (IKD) sebagai satu tanda tunggal (SSO).
Proyek ini bertujuan untuk membangun sistem perlindungan sosial yang lebih adaptif, transparan, dan akurat melalui teknologi digital. Implementasi dijadwalkan dari September hingga November 2025, dengan fase evaluasi akhir tahun ini.
Menteri Dalam Negeri
Kunjungan yang solid adalah bagian dari implementasi 11 arahan penting Menteri Tito Karnavian untuk menjaga stabilitas regional dan kondusif. Arah ini mencakup implementasi pertemuan forkopimda secara teratur dan komunikasi intensif dengan para pemimpin masyarakat yang berpengaruh.
Kepala regional diminta untuk memulai doa perdamaian dan silang -pemerintah, serta intensifikasi orang -orang seperti pasar murah dan bantuan sosial.
Kegiatan upacara yang berlebihan diminta untuk ditunda, termasuk penggunaan musik pesta, sementara pejabat dan keluarga disarankan untuk tidak menunjukkan kemewahan.
Acara pribadi seperti pernikahan dan ulang tahun direkomendasikan untuk mudah diadakan. Keberangkatan di luar negeri diminta ditunda, terutama untuk kepala regional di daerah yang terbuka yang harus tetap di daerah mereka untuk mengendalikan situasi dengan forkopimda.
Arahan lain termasuk mempercepat fasilitas publik yang rusak, termasuk fasilitas penutupan sementara yang membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki.
Kepala regional diminta untuk menggunakan bahasa yang sopan, rendah hati, dan menenangkan dalam pernyataan umum. Akhirnya, Siskamling RW/RT diaktifkan kembali sebagai langkah konkret untuk memperkuat keamanan lingkungan.
(Rir)