Sebanyak 120 jenazah akan dimakamkan di kompleks RS Al Shifa, Gazadi tengah penumpukan mayat dan kepungan tentara Israel di fasilitas medis.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al Qidra mengatakan penguburan tersebut dilakukan tanpa izin Israel karena tumpukan jenazah dapat memperburuk krisis sanitasi.
“Rencananya kami akan menguburkan mereka hari ini di kuburan besar yang berada di dalam kompleks AL Shifa,” kata Al Qidra, Selasa (14/11), dikutip Reuters.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ia kemudian melanjutkan, “Ini akan sangat berbahaya karena kita tidak mempunyai perlindungan atau perlindungan dari ICRC (Komite Internasional Palang Merah), tapi kita tidak punya pilihan lain, jenazah para syuhada mulai membusuk.”
Tanpa perlindungan dari ICRC, petugas medis Palestina khawatir mereka akan ditembak oleh penembak jitu Israel jika mereka mencoba menguburkan jenazah.
[Gambas:Video CNN]
Pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Al Shifa dengan tank dan drone terbang di atas gedung. Situasi ini membuat fasilitas medis terisolasi karena tidak ada yang bisa masuk atau keluar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan, berdasarkan laporan yang mereka terima, sejumlah orang yang keluar dari rumah sakit telah ditembak atau dibunuh.
Dokter bedah senior RS Al Shifa Ahmad Mukhallati mengatakan jenazah mengeluarkan bau busuk yang tak tertahankan dan berisiko menularkan.
Sayangnya belum ada kesepakatan dari Israel untuk menguburkan jenazah di area rumah sakit, kata Ahmad Mukhallati.
Pemakaman 120 jenazah, lanjutnya, membutuhkan peralatan yang banyak dan tidak bisa dilakukan dengan tangan kosong.
“Butuh waktu berjam-jam untuk menguburkan seluruh jenazah,” katanya Pemantau Timur Tengah.
Lebih lanjut, kata Mukhallati, masyarakat saat ini sedang menggali kuburan.
Mukhallati sebelumnya mengatakan RS Al Shifa tidak bisa lagi membantu pasiennya setelah kehabisan pasokan listrik, air, makanan, dan minyak.
Pengepungan terhadap rumah sakit tersebut terjadi setelah lebih dari sebulan invasi Israel ke Gaza. Pada hari-hari berikutnya mereka menyerang beberapa wilayah di Palestina dengan kekuatan besar.
Mereka juga menyerang warga dan fasilitas umum seperti rumah sakit, tempat ibadah, kamp pengungsian, dan sekolah.
Israel juga mengebom fasilitas umum karena dianggap sebagai tempat persembunyian atau markas Hamas.
Saat ini, lebih dari 11.100 warga Palestina terbunuh. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas antara lain 4.609 anak-anak dan 3.100 perempuan.
Sementara Kementerian Kesehatan mencatat 28.200 orang mengalami luka-luka.
(isa/pra)