Berita Detik-detik Yahya Sinwar Sebelum Tewas Dibunuh Pasukan Israel

by


Jakarta, Pahami.id

tentara Israel merilis rekaman video drone momen pemimpin tersebut Hamas Yahya Sinwar sebelum diduga tewas dalam operasi militer IDF di Gaza selatan, Rabu (17/10) waktu setempat.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari memutar rekaman video dari drone saat konferensi pers mengumumkan kematian Yahya Sinwar.


Video yang telah diedit memperlihatkan sudut pandang drone memasuki gedung yang hancur.

Di dalam gedung, terlihat seseorang yang diklaim IDF sebagai Yahya Sinwar sedang duduk di sofa. Posisi pria tersebut terlihat menyandarkan punggung ke kursi, lalu menoleh ke arah kamera drone.

Pria yang terlihat mengenakan masker itu kemudian mencoba melemparkan tongkat ke arah drone tersebut dengan menggunakan tangan kirinya.

Hagari mengatakan Sinwar mengalami luka tembak di tangannya, seperti dikutip dari CNN.

Tentara Israel kemudian menyatakan bahwa sebuah drone menemukan mayat Yahya Sinwar tergeletak di antara puing-puing bangunan yang dihancurkan oleh tank Israel pada hari Rabu.

Jenazah Yahya Sinwar kemudian diidentifikasi oleh sejumlah tentara Israel yang langsung dikerahkan ke reruntuhan bangunan.

Seorang pejabat Israel mengatakan Yahya Sinwar tewas dalam serangan pada hari Rabu di Jalur Gaza.

Saat itu, tentara Israel sedang melakukan patroli rutin dan tiba-tiba bertemu dengan tiga pria bersenjata.

Mereka kemudian terlibat baku tembak hingga ketiganya tewas. Salah satu warga Israel mengaku melihat salah satu dari tiga wajah pria bersenjata yang mengaku mirip Sinwar.

Israel kemudian memeriksa dan melakukan tes biometrik, sidik jari, dan DNA.

Pemerintah Zionis mampu melakukan tes tersebut karena Sinwar dipenjara selama 20 tahun, sehingga Israel memiliki data tersebut.

Israel kemudian mengkonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah milik pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Sementara itu, juru bicara militer Israel Doron Spielman mengatakan Sinwar tewas di Rafah. Lokasi ini dekat dengan tempat tentara menemukan enam jenazah sandera pada September lalu.

(membaca)