Berita Departeman Kehakiman Filipina Belum Terima Surat ICC Tangkap Duterte

by


Jakarta, Pahami.id

Departemen Kehakiman (Departemen Kehakiman/DOJ) Filipina menyatakan bahwa ia tidak menerima surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menangkap mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Pernyataan itu dibuat oleh DOJ sebagai tanggapan atas berita bahwa pemerintah Filipina telah mempersiapkan polisi untuk menangkap Duterte di bawah perintah ICC.


“Sampai hari ini, kami belum menerima pemberitahuan tentang surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh ICC,” kata juru bicara DOJ Filipina Mico Clavano.

“Karena alasan ini, kami mengatakan (penjelasan) bahwa pemerintah siap jika kapan saja ada perintah penangkapan dari ICC,” katanya seperti dikutip oleh Berita GMA.

Clavano kemudian mengatakan bahwa Biro Nasional berwenang untuk mengikuti perintah dari Polisi Internasional (Interpol). Biro terdiri dari polisi Filipina, Biro Investigasi Nasional, dan Biro Imigrasi.

“Kami harus menunggu semua dokumen, dokumen pendukung sudah siap dan pesanan dari Interpol adalah pesanan yang valid. Semua harus memenuhi persyaratan,” kata Clavano.

Sebelum, Waktu Manila Laporan bahwa pemerintah menyediakan sekitar 7.000 polisi untuk menangkap Duterte yang masih di Hong Kong.

Media mengklaim bahwa sumber anonim mengatakan pemerintah Filipina sedang mempersiapkan rencana untuk menangkap Duterte sebagai bentuk pemberitahuan merah dari Interpol.

Pemberitahuan Merah adalah permintaan penegakan hukum di seluruh dunia untuk menemukan dan menangkap sementara seseorang akan mencoba.

Permintaan itu merupakan tindak lanjut lebih lanjut untuk penyelidikan ICC bahwa Duterte dan beberapa pejabat lainnya diduga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan ketika dia menjadi presiden.

Sebelumnya, Duterte mengatakan dia mengundurkan diri jika otoritas Filipina menangkapnya.

Menurut data polisi, lebih dari 6.200 orang tewas dalam operasi anti-Arinarcobo Duterte saat ini di kantor pada 2016-2022. Namun, kelompok hak asasi manusia percaya korban tewas yang sebenarnya menjangkau lebih dari 20.000 orang.

Ribuan pengguna dan pedagang yang lebih kecil dikatakan terbunuh dalam situasi misterius oleh penyerang yang tidak dikenal.

Dalam hal ini, pemerintah Filipina awalnya menolak upaya ICC untuk menyelidiki dan mengklaim Duterte. Namun akhir -akhir ini, pemerintah telah melunakkan pendiriannya.

Pada tahun 2024, pemerintah Filipina bersikeras tidak akan mencegahnya jika ICC mengeluarkan surat perintah untuk menangkap Duterte.

(BAC)