Berita Dansat Brimob Minta Maaf Amankan Anggota TNI saat Rusuh di Palembang

by
Berita Dansat Brimob Minta Maaf Amankan Anggota TNI saat Rusuh di Palembang


Jakarta, Pahami.id

Komandan Brigade Brigade Polisi Selatan Kombes Susnadi meminta maaf karena telah menangkap seorang anggota TNI AD Pratu Handika Novaldo selama aksi menyebabkan kerusuhan di kantor DPRD Sumatra Selatan dan diselamatkan di Kota Palembang pada hari Minggu (31/8) di pagi hari.

Susnadi memberikan penjelasan terkait sirkulasi video yang menunjukkan dia sambil mengamankan Pratu Handika selama demonstrasi di Palembang.

Susnadi menekankan bahwa kejadian ini hanyalah kesalahpahaman.


“Kami mohon maaf atas kejadian ini. Tidak ada indikasi keterlibatan Pratu Handika dalam kehancuran dan pembakaran,” kata Sushadi di Palembang, mengutip Di antara.

Anggota Angkatan Darat dari Batalion Kavaleri telah dijamin di sekitar Stasiun Daun Demang Lebar, Kota Palembang, karena diduga terlibat dalam kerusuhan di kantor dan kantor DPRD.

Pratu Handika dikenal sedang berlibur dari pelatihan kader seni militer saat dijamin.

Susnadi mengakui bahwa pada malam hari insiden itu telah merusak sebuah kelompok yang merusak gedung polisi dan Sumatra Selatan Sumatera.

Dia memastikan bahwa tidak ada keterlibatan Pratu Handika dalam kehancuran atau pembakaran lokasi.

“Setelah kami memeriksa di lapangan bahwa pelaku tidak memiliki petunjuk untuk membakar atau merusak gedung DPRD,” katanya.

Sebelumnya, video 19 tahun adalah virus di media sosial. Rekaman menunjukkan anggota Susnadi dan Brimob untuk menemukan seorang pemuda dalam seorang pria kulit hitam yang kemudian dikenal sebagai anggota TNI.

Pria muda itu telah menunjukkan kartu identitas militer (KTA).

Patroli Hebat –

Alat -alat TNI dan Polri bersama -sama mengadakan patroli malam skala besar di Palembang untuk mengharapkan demonstrasi kekacauan.

Patroli dimulai pada Minggu malam sekitar 21:30 WIB, menggunakan kendaraan yang beroperasi. Pihak berwenang mengikuti setiap wilayah Palembang.

Demonstrasi berlangsung di Palembang pada hari Minggu pagi.

Empat pos Satlantas yang rusak oleh orang asing dalam aksi itu, yaitu posisi polisi Simpang lima dari Sumatra Selatan DPRD, kantor polisi di bawah Polisi Selatan Polisi Simpang Flyover, post -flyover Kepolisian Sekip.

Pemeriksa Kepala Polisi Sumatra Selatan Andi Rian Ryacudu mengatakan partainya juga telah mengakuisisi 50 orang yang terkait dengan penghancuran fasilitas bangunan DPRD Sumatra Selatan dan polisi distrik Sumatra Selatan.

“Beberapa masih muda, ini sangat disayangkan, kami akan berkoordinasi dengan sekolah dan orang tua untuk bimbingan lebih lanjut,” kata Andi.

Sementara itu, aliansi siswa di Palembang, akan mengadakan demonstrasi pada hari Senin 1 September 2025.

(FRA/antara/FRA)