Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat meninggalkan Asia pada Jumat (24/10) untuk mengunjungi tiga negara, termasuk negara tetangga Indonesia.
AFP Kabarnya, pemberhentian pertama Trump adalah Malaysia, tempat ia akan menghadiri KTT ASEAN pada 26-28 Oktober.
Di negara tetangga, Trump akan menandatangani perjanjian dagang dengan Malaysia yang menjadi ketua ASEAN pada tahun ini.
Lebih dari itu, ia juga akan menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian antara Thailand dan Kamboja, yang sempat berperang pada Juli lalu namun mendapat gencatan senjata berkat Trump dan Malaysia.
Menurut sumber dari Brazil dan Amerika Serikat, Trump mungkin juga akan bertemu dengan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva di sela-sela KTT ASEAN untuk memperbaiki hubungan yang tegang antara keduanya.
Setelah Kuala Lumpur, Malaysia, Trump akan melanjutkan perjalanan ke Tokyo, Jepang. Trump akan bertemu Sanae Takaichi pada Selasa (28/10), yang baru saja ditunjuk sebagai perdana menteri wanita pertama Jepang.
Jepang adalah salah satu negara yang lolos dari tarif gila-gilaan Trump. Negeri Sakura hanya mengenakan tarif impor sebesar 15 persen dari semula 25 persen.
Perjalanan Trump ke Asia akhirnya akan berakhir di Korea Selatan. Trump diperkirakan akan mendarat di kota pelabuhan selatan Busan pada Rabu (29/10) menjelang KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Trump akan menghadiri forum tersebut. Di sana, ia akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, berpidato saat makan siang bersama para pemimpin bisnis, dan bertemu dengan para bos teknologi AS saat makan malam.
Selain itu, pada Kamis (30/10), Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Ini akan menjadi pertemuan tatap muka yang kedua sejak Trump kembali ke Gedung Putih.
Gedung Putih telah mengonfirmasi rencana pertemuan Trump dan Xi. Pasar global tentunya akan fokus pada pertemuan kedua pemimpin ini untuk memantau arah pergerakan perekonomian yang belakangan ini terus bergejolak menyusul kedua negara tersebut.
Amerika Serikat dan Tiongkok telah terlibat dalam perang dagang sejak Trump kembali menjabat. Trump menaikkan tarif rata-rata produk Tiongkok menjadi 55 persen.
Trump juga baru-baru ini mengancam akan mengenakan tarif impor 100 persen pada barang-barang Tiongkok yang berlaku mulai 1 November sebagai tanggapan atas langkah Beijing yang membatasi ekspor mineral tanah jarang ke AS.
Namun, pada Kamis (23/10), Trump optimistis Amerika Serikat dan China akan mencapai kesepakatan dagang yang menguntungkan kedua belah pihak.
(BLQ/ASR)

