Jakarta, Pahami.id —
Sebanyak 33 calon duta besar (duta besar) Kekuatan Luar Biasa dan Penuh (LBBP) Republik Indonesia saat ini sedang menjalani uji tuntas di Komisi I DPR RI pada Selasa hingga Rabu (17-18 September) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Laporan dari di antaraSejumlah nama diajukan dari berbagai latar belakang mulai dari lingkungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), anggota DPR, hingga mantan hakim konstitusi.
Ketua Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya membenarkan daftar 33 nama calon duta besar LBBP RI itu dipastikan dalam uji kelayakan dan kepatutan yang berlangsung tertutup.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menyatakan akan segera menggelar rapat internal pada Rabu (18/9) untuk menentukan persetujuan calon duta besar LBBP RI yang telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.
Ia mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan utama Komisi I DPR terkait kualifikasi dan uji kelayakan calon Duta Besar LBBP RI. Diantaranya adalah perkembangan diplomasi masing-masing negara dengan Indonesia dan isu-isu strategis lainnya.
“Kami juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan isu global,” ujarnya.
Berikut 33 nama calon duta LBBP yang menjalani uji kelayakan di Komisi I DPR RI:
1. Cecep Herawan, untuk Republik Korea, berkedudukan di Seoul.
2. Chandra Warsenanto Sukotjo, untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad.
3. Junimart Girsang, untuk Italia, berpusat di Roma.
4. Muhsin Syihab, untuk Republik Federal Brazil, berkedudukan di Brasilia.
5. Orias Petrus Moedak, untuk Jepang, berkedudukan di Tokyo.
6. Yuyu Sutisna, untuk Kerajaan Maroko, berkedudukan di Rabat.
7. Andreano Erwin, untuk Republik Serbia, berkedudukan di Beograd.
8. Didik Eko Pujianto, untuk Republik Irak, berkedudukan di Bagdad.
9. Fikry Cassidy, untuk Republik Bolivarian Venezuela, berpusat di Caracas.
10. Fransiscus De Salles Toferry Primanda Soetikno, untuk Republik Sosialis Vietnam, berkedudukan di Hanoi.
11. Rolliansyah Soemirat, untuk Republik Islam Iran, berkedudukan di Teheran.
12. Vedi Kurnia Buana, untuk Republik Chile, berkedudukan di Santiago.
13. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo, untuk Republik Finlandia, berkedudukan di Helsinki.
14. Listiana Operananta, untuk Republik Bulgaria, berkedudukan di Sofia.
15. Penny Dewi Herasati, untuk Hongaria, bermarkas di Budapest.
16. Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, untuk Republik Ceko, berdomisili di Praha.
17. Siti Nugraha Mauludiah, untuk Pemerintah Denmark, berkedudukan di Kopenhagen.
18. Yayan Ganda Hayat Mulyana, untuk Pemerintah Swedia, berkedudukan di Stockholm.
19. Agung Cahaya Sumirat, untuk Republik Kamerun, berkedudukan di Yaonde.
20. Hendra Halim, untuk Republik Panama, berdomisili di Panama City.
21. Kartika Candra Negara, untuk Republik Mozambik, berkedudukan di Maputo.
22. Mirza Nurhidayat, untuk Republik Namibia, berkedudukan di Windhoek.
23. Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, untuk Republik Kenya, berdomisili di Nairobi.
24. Ardian Wicaksono, untuk Republik Senegal, berdomisili di Dakar.
25. Arief Hidayat, untuk Republik Zimbabwe, berdomisili di Harare.
26. Bambang Suharto, untuk Republik Federal Nigeria, berkedudukan di Abuja.
27. Chery Sidharta, untuk Republik Demokratik Federal Etiopia, berkedudukan di Addis Ababa.
28. Simon Djatko Irwantoto Soekarno, untuk Republik Kuba, berdomisili di Havana.
29. Agus Priono, untuk Republik Suriname, berdomisili di Paramaribo.
30. Dicky Komar, untuk Republik Lebanon, berpusat di Beirut.
31. Anggota Parlemen Manahan Sitompul, untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo.
32. Siti Ruhaini Dzuhayatin, untuk Republik Uzbekistan, berkedudukan di Tashkent.
33. Susi Marleny Bachsin, untuk Portugal, berpusat di Lisbon.
(Antara/bac)