Berita Daftar 14 Tersangka Baru Pengembangan Kasus DJKA

Jakarta, Pahami.id —

Komisi Pemberantasan Korupsi (Komisi Pemberantasan Korupsi) telah menetapkan 14 tersangka baru terkait pengembangan kasus dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). Para tersangka terdiri dari pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pihak swasta, dan perusahaan korporasi.

Dari perkembangan kasus ini, sebenarnya sudah kami jelaskan beberapa waktu lalu bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan lebih dari 10 ASN sebagai tersangka Kementerian Perhubungan, dua korporasi, dan satu swasta, kata Kapolsek. Komite Pemberantasan Korupsi. , Ali Fikri, saat dikonfirmasi melalui keterangan tertulis, Rabu (5/6).

Juru bicara berlatar belakang jaksa belum bisa mengungkap identitas tersangka. Hal ini sejalan dengan kebijakan baru Pimpinan KPK yang akan mengumumkan tersangka bersamaan dengan konstruksi kasus bersamaan dengan penangkapan atau penahanan.

Nanti nama-nama tersebut akan kami publikasikan setelah proses penyidikan, pengumpulan bukti, dan persyaratan lainnya selesai. Nama-nama pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, baik perorangan maupun perusahaan, pasti akan kami umumkan, kata Ali.

<!–

–>

Berdasarkan sumbernya CNNIndonesia.com Yang mengetahui penanganan kasus ini, tersangkanya terdiri dari:

Pengembangan Operasi Genggam (OTT) Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) DJKA Semarang

Kelompok Kerja Pengadaan:

1.DM
2. RS
3. BP
4. PT IP

Perkembangan DJKA BTP Medan

1.EKW
2.MHC
3. MC

Perkembangan DJKA BTP Bandung

1.DSD
2.H
3.EB

Perkembangan DJKA BTP Jakarta

1. EP
2. PT KP

Perkembangan DJKA BTP Surabaya

1. RMM
2.HT

CNNIndonesia.com telah menghubungi Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati untuk meminta tanggapan terkait kabar tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan.

Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kasus dugaan korupsi di DJKA Kementerian Perhubungan melalui OTT pada April 2023. Saat itu, lembaga antirasuah langsung menetapkan 10 tersangka dan menangkap mereka terkait dugaan kasus korupsi. korupsi dalam proyek pembangunan dan perbaikan kereta api di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Enam tersangka berperan sebagai penerima suap. Yakni Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi; PPK BTP Jabagteng Bernard Hasibuan; Kepala BTP Jabagteng Putu Sumarjaya; PPK BPKA Sulawesi Selatan Achmad Affandi; PPK Pemeliharaan Prasarana Perkeretaapian Fadliansyah; dan PPK BTP Jabagbar Syntho Pirjani Hutabarat.

Sedangkan empat tersangka pemberi suap adalah Direktur PT Istana Putra Agung Dion Renato Sugiarto; Direktur PT Dwifarita Fajarkharisma Muchamad Hikmat; Direktur Pengelolaan Properti PT KA hingga Februari 2023 Yoseph Ibrahim; dan VP Manajemen Properti PT KA Parjono.

Mereka diadili dan dijatuhi hukuman oleh majelis hakim Pengadilan Pidana Korupsi (Tipikor).

Saat kasus ini terungkap pada April 2023, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf atas tindakan pegawainya yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus korupsi proyek kereta api.

“Kami mohon maaf atas kejadian ini dan akan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib. Kami siap bekerja sama dan mendukung Komite Pemberantasan Korupsi serta pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan kasus ini,” kata Budi dalam keterangan resmi, Kamis (13/1). 11). 4).

Budi menegaskan, dirinya tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan upaya pemberantasan korupsi. Ia pun berjanji akan menindak tegas jajarannya yang terbukti melanggar ketentuan.

(ryn/tidak)