Jakarta, Pahami.id –
Cina Menegakkan pembatasan visa untuk beberapa staf warga negara Amerika Serikat Ketat di wilayah Tibet.
Pengetatan visa dilakukan karena Beijing menganggap staf AS untuk “buruk” di Tibet, dikutip dari Reuters.
AS sebelumnya menuduh Partai Komunis Tiongkok menolak memberikan akses ke diplomat, jurnalis, dan monitor internasional di Tibet dan daerah sekitarnya.
Mereka menuntut “akses tidak terbatas” untuk para diplomat AS dan orang lain di wilayah tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian menekankan bahwa kebijakan Beijing adalah “urusan domestik” dari Cina.
Beijing kemudian menekankan “penyalahgunaan pembatasan visa oleh Amerika Serikat terhadap pejabat Tiongkok” pada Tibet adalah “pelanggaran serius terhadap undang -undang internasional dan norma -norma yang mengendalikan hubungan internasional.”
Namun, wisatawan asing diizinkan untuk mengunjungi Cina Barat di Tibet asalkan mereka pergi dalam kelompok dan mendapatkan izin terlebih dahulu.
Sementara itu, jurnalis dan diplomat harus mencari persetujuan dari otoritas lokal terlebih dahulu untuk mengunjungi Tibet.
“Tibet dibuka. China menerima teman dari negara lain untuk mengunjungi, bepergian, dan melakukan bisnis di Tibet,” kata Lin kepada Reuters.
“Namun, Cina menolak untuk campur tangan di negara bagian atau individu lain yang terkait dengan urusan Tibet yang berpikir hak manusia, agama, dan budaya,” kata Lin.
Cina mendominasi Tibet dan melekat pada wilayah itu pada tahun 1950 dengan alasan “pembebasan perdamaian” dari tim feodalistik.
Sejumlah institusi hak asasi manusia dan pengasingan terus mengkritik penindasan yang diambil oleh pemerintah Cina terhadap warga negara Tibet.
(BAC)