Jakarta, Pahami.id —
Adik pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong UnKim Yo Jong menyatakan Pyongyang akan meningkatkan kemampuan militernya berkat “komitmen” Korea Selatan.
Dalam pesan Tahun Baru kepada Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Kim Yo Jong mengatakan bahwa Korea Utara “dengan sepenuh hati” menyambut baik komitmen Yoon untuk melawan ancaman Pyongyang.
“Saya dengan sepenuh hati menyambut pengumuman Presiden Yoon mengenai komitmennya untuk memberikan kontribusi unik terhadap kemajuan pesat kekuatan militer negara kita di tahun baru,” kata Kim Yo Jong, seperti dikutip kantor berita Korea Utara, KCNA.
Kim mengacu pada pidato Tahun Baru Yoon yang menekankan bahwa Seoul akan “menyelesaikan” kerja sama militer dengan Amerika Serikat pada bulan Juni tahun ini.
Yoon menegaskan, dirinya akan menghilangkan seluruh ancaman nuklir dan rudal yang ditimbulkan oleh Korea Utara.
Pemerintah Korea Selatan sendiri sudah mulai menerapkan kebijakan keras lagi terhadap Korea Utara. Seoul menetapkan kembali Pyongyang sebagai ‘musuh utama’ dalam dokumen pertahanannya, sebuah istilah yang dibatalkan pada masa pemerintahan Moon Jae In.
“Hanya karena Presiden Yoon, ketidakstabilan keamanan telah menjadi kenyataan sehari-hari di Republik Korea,” kata Kim Yo Jong, seperti dikutip Radio Gratis Asia.
“Kami juga telah mengidentifikasi dengan jelas siapa musuh sebenarnya, sehingga memungkinkan kami untuk mempertajam sikap oposisi, seperti tombak yang tertutup es,” kata Kim Yo Jong.
Profesor Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Yang Moo Jin, mengatakan pesan Kim Yo Jong bisa diartikan sebagai tanggapan Korea Utara terhadap pidato Tahun Baru Yoon.
“Korea Utara secara eksplisit menyatakan perlunya dan legitimasi untuk memperkuat kemampuan nuklirnya sebagai reaksi terhadap pendekatan garis keras Yoon,” kata Yang.
“Ini menandai respons yang kuat terhadap perluasan pembalasan Korea Selatan terhadap Korea Utara. Latihan militer gabungan Korea Selatan-AS yang direncanakan pada bulan Maret, menjelang pemilihan umum pada bulan April, diperkirakan akan menjadi hal yang sulit,” lanjutnya.
Belakangan ini Korea Utara dan Korea Selatan sedang memanas, terutama setelah Pyongyang meluncurkan satelit mata-mata pertamanya pada November lalu.
Peluncuran tersebut membuat marah Seoul dan memutuskan untuk menangguhkan sebagian dari perjanjian militer antar-Korea tahun 2018 yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan.
Pyongyang tidak menerimanya. Mereka pun membatalkan perjanjian kedua negara.
Korea Utara juga berjanji tidak lagi ingin mengadakan perjanjian dengan Korea Selatan dan mulai meningkatkan program nuklirnya sebagai ‘persiapan perang’.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);