badan-badan PBB untuk Bantuan dan Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pihaknya tidak dapat memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina Gaza pada Selasa (14/11).
Mereka mengaku kehabisan bensin untuk mengisi truk mereka di Gaza. Bantuan kemanusiaan tidak bisa melewati penyeberangan Rafah.
Direktur Urusan UNRWA Jalur Gaza, Thomas White mengatakan, pihaknya memiliki sekitar 80 truk yang mengangkut bantuan melalui penyeberangan Rafah dari Mesir menuju Gaza.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Kami tidak punya bahan bakar untuk dimasukkan ke dalam truk ini. Kami tidak akan menerima bantuan dari Mesir besok,” kata White kepada wartawan, Senin (13/11), dikutip dari CNN.
White mengatakan lebih dari 700 truk bantuan harus memasuki Gaza setiap sepuluh hari. Menurut dia, bantuan yang datang tidak memenuhi kebutuhan.
UNRWA mengeluarkan peringatan mengenai berkurangnya pasokan bahan bakar pada 25 Oktober. Saat itu UNRWA menyatakan jika tidak menerima kiriman bahan bakar dalam satu hari maka mereka terpaksa menghentikan operasi di Gaza.
White menyebut negosiasi untuk mengisi bahan bakar reservoir saat ini “macet” di “tingkat tertinggi pemerintahan Israel.
CNN telah menghubungi pemerintah Israel untuk memberikan komentar.
Operasi bantuan UNRWA di Gaza sangat sulit. Dia memperingatkan bahwa situasinya akan sangat sulit dalam beberapa hari mendatang.
Selama invasi, Israel memutus aliran listrik dan komunikasi serta memblokir bantuan kemanusiaan yang masuk.
Mereka juga menyerang fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, tempat ibadah dan sekolah. Jumlah kematian terus meningkat hingga saat ini mencapai 11.180 orang sejak 7 Oktober.
Dari jumlah tersebut, hampir 8.000 di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Sementara itu, lebih dari 28 ribu orang mengalami luka-luka.
(CNN/fra)
[Gambas:Video CNN]